TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memastikan pemerintah bakal melakukan penundaan pembangunan proyek infrastruktur yang masuk proyek strategis nasional (PSN). Menurut Darmin, saat ini, pemerintah masih menyeleksi pembangunan infrastruktur apa yang bakal ditunda.
Baca: Prabowo - Sandiaga Gelar Rapat Bahas Rupiah Melemah
"Ada (yang bakal ditunda), tapi kami belum umumkan. Mungkin dua hari lagi baru kami umumkan," katanya saat ditemui setelah menggelar rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 September 2018.
Saat ini, pemerintah tengah berfokus pada pengurangan jumlah barang impor untuk pembangunan proyek infrastruktur. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi pengeluaran negara yang menggunakan valas, sekaligus memperbaiki neraca perdagangan dan current account defisit, juga untuk meredam pelemahan rupiah.
Darmin menuturkan PSN yang bakal ditunda adalah proyek-proyek skala jumbo, yang diprediksi banyak menggunakan barang impor. Namun Darmin tak menyampaikan secara spesifik proyek mana saja yang bakal ditunda.
"Proyeknya banyak juga, di listrik ada beberapa, di jalan ada, di pelabuhan ada. Tapi tunggu saja. Ada rumusnya. Yang saya urus itu PSN yang gede-gede," tuturnya.
Adapun kriteria proyek yang rencananya ditunda, kata Darmin, adalah proyek yang saat ini belum berada pada fase financial closing atau sudah siap dibangun. Selain itu, meski dilakukan penundaan, pemerintah akan memastikan tidak semua proyek bakal ditunda.
Sebab, Darmin melanjutkan, pemerintah perlu memastikan proyek-proyek pembangunan di sektor tertentu tersebut tidak terjadi kekosongan. Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang terhadap infrastruktur tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi harus ada mana yang ditunda dan tahun berapa supaya tetap, jangan sampai ada kekosongan. Kalaupun ada yang diumumkan ditunda, enggak sama tahunnya. Kalau enggak, nanti kami jadi bodoh di lapangan, karena kami lagi perlu malah enggak ada," ujar Darmin.