Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan badan usaha milik pemerintah DKI tersebut siap membantu pemasaran beras bulog. Perusahaannya, kata Arief, menyediakan tempat khusus untuk bulog menjual beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Namun untuk harga beras bulog yang dijual di luar gudang bulog akan ada selisih harga Rp 600 dari Rp 8.100 per kilogram menjadi Rp 8.750 per kilogram.
“Ya tetap lebih murah dari harga eceran tertinggi,” kata Arief. Menurutnya, operasi pasar sebenarnya belum terlalu urgent. Sebab tren kenaikan baru sekitar 4 persen dari harga normal. Adapun pasokan juga relatif masih aman. “Tapi pemerintah sekarang preventif, jadi belum harga naik gila-gilaan sudah di antisipasi,”
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh optimistis operasi bakal lancar dan cadangan beras tetap terjaga. Untuk meningkatkan serapan dalam negeri, divisi-divisi regional yang saat ini sedang panen diminta untuk memperbanyak serapannya.
“Di Sulawesi Selatan lagi panen, nanti beras dari sana dikirim ke daerah-daerah yang sedang kurang beras seperti di Jawa,” kata Tri.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan percepatan operasi pasar Bulog bisa menjaga harga beras. Namun, dia mewanti-wanti agar bulog bisa menyerap beras secara optimal sebelum puncak kemarau Oktober-November mendatang.
“Harga gabah di Jawa akhir bulan lalu sudah lebih 10 persen dari HPP di angka Rp 5.300 per kilogram, dari Rp 4.300,” katanya.