TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 3 September 2018, melemah sebesar 126 poin menjadi ke Rp 14.815 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.689 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Melemah, Rini Soemarno Siapkan Sejumlah Langkah
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga di Jakarta, Senin mengatakan bahwa gejolak ekonomi di Turki dan Argentina telah membebani mata uang negara berkembang. Tak terkecuali dengan rupiah.
"Meskipun Bank Indonesia melakukan intervensi dalam upaya untuk mempertahankan rupiah, namun kuatnya sentimen negatif eksternal menghalangi upaya BI untuk melindungi mata uang domestik," katanya.
Ia menambahkan bahwa masih adanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok, dan spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang semakin tinggi mengikis selera untuk mata uang negara berkembang.
"Di tengah situasi itu dapat membuat rupiah terdepresiasi lebih lanjut," katanya.
Ia mengatakan sejumlah pelaku pasar uang kini menanti kebijakan Bank Indonesia ke depannya. Apakah BI akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini atau ada kebijakan lain.
"Itu adalah salah satu pertanyaan sejumlah pelaku pasar," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.767 dibanding sebelumnya (31/8) di posisi Rp 14.711 per dolar AS.
ANTARA
Lihat juga video: Rugi Miliaran Rupiah, Hampir Mati, Anak Muda Ini Jadi Jawara Digital Marketing