Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hyundai Rencana Investasi di RI, Pemerintah Bahas Insentif Pajak

image-gnews
REUTERS/Truth Leem
REUTERS/Truth Leem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah membuka opsi pemberian insentif pajak kepada produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai. Insentif ini diberikan menyusul rencana Hyundai untuk menanamkan investasi dengan jumlah yang cukup besar di Indonesia.

Baca: Pesaing Go-Jek, Grab Dapat Suntikan 33 T dari Toyota dan Hyundai

"Bisa tax holiday, tapi sebenarnya itu berlaku untuk semua, tidak eksklusif satu perusahaan saja," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.

Rapat koordinasi ini diikuti oleh Airlangga, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong. Namun, tidak ada satu pun perwakilan dari Hyundai yang diundang dalam rapat ini. Thomas Lembong yang ikut dalam pembicaraan ini enggan memberikan komentar.

Kabar soal rencana investasi oleh Hyundai ini sebenarnya telah tersiar sejak 2017. Hyundai berencana untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi untuk pasar mereka di Asia Tenggara. Salah satu caranya yaitu dengan membangun pabrikan sendiri yang dikabarkan memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mencoba Toyota Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juli 2018. TEMPO/Wawan Priyanto

Airlangga mengatakan ada beberapa hal memang yang dibicarakan terkait investasi Hyundai ini. Salah satunya soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada industri otomotif, termasuk Hyundai nantinya. Menurut dia, perusahaan komponen otomotif dalam negeri hanya ingin aturan TKDN hingga Standar Nasional Indonesia (SNI) ini diperketat. "Ini demi mengurangi impor juga," ujarnya.

Namun sampai saat ini, belum ada satupun kesepakatan final soal skema investasi Hyundai di Indonesia. Airlangga mengatakan kementerian terkait masih terus melakukan pembicaraan. "Ini baru bicara saja, belum ada hal yang diputuskan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Komisaris PT Hyundai Motor Indonesia, Jongkie Sugiarto, mengatakan HyundaiMotor Company berencana membangun pabrik kendaraan niaga dan mobil penumpang di Indonesia. Rencana ini, kata dia, sudah dimatangkan sejak enam bulan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekarang sedang dalam tahap kajian akhir, tim dari Korea saat ini sedang di Jakarta," kata Jongkie kepada Tempo, pertengahan Januari silam. Menurut Jongkie, keputusan akhir pembangunan pabrik tersebut kemungkinan diumumkan pada semester pertama tahun ini.

Jongkie mengakui bahwa saat ini Indonesia bersaing dengan Vietnam untuk memperebutkan investasi ini. Namun dia optimistis pabrik Hyundai akan berdiri di Indonesia yang memiliki beberapa keunggulan.

Selain pasar kendaraan yang jauh lebih besar dari Vietnam, Jongkie menyebutkan skema perdagangan bebas ASEAN Free Trade Agreement (FTA) merupakan poin terpenting yang menjadi pertimbangan Hyundai Motor Corp. "Indonesia masuk dalam skema ASEAN FTA, Vietnam tidak. Tentu investor lebih memilih negara yang memiliki opsi bea masuk terendah," ujarnya.

Saat ini, kata Jongkie, muncul berbagai opsi untuk membangun pabrik mobil penumpang di Indonesia. Salah satunya dengan memperluas fasilitas perakitan yang sudah ada. Hyundai Motor Indonesia saat ini memiliki pabrik perakitan di Bekasi Barat dengan kapasitas produksi 10 ribu unit per tahun.

Baca: Menteri Airlangga Harapkan Hyundai Korea Tambah Pabrik

Mobil-mobil yang dipasarkan Hyundai di Indonesia antara lain sedan serta hatchback Avega dan Grand Avega, sport utility vehicle Tucson dan Santa Fe, hingga multi-purpose vehicle H-1. "Nanti Hyundai akan mengembangkan model baru di Indonesia," ujar Jongkie. 

FERY FIRMANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

20 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram
Luhut Beberkan Rencana Investasi Besar Apple di RI: Minat di IKN, Bali hingga Solo

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana investasi perusahaan raksasa Apple di Indonesia dalam jumlah besar.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

20 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.


Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

1 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Desember 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.


Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

1 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memblokir 537 pinjaman online atau pinjol ilegal dan 48 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Solar Panel IKN hingga Digitalisasi

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 8 Maret 2022 (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)
Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Solar Panel IKN hingga Digitalisasi

Presiden Jokowi dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membahas investasi dan digitalisasi dalam pertemuan selama satu jam di Istana.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

1 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya: