TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan melewatkan dua KTT besar di Asia pada November 2018. Hal ini yang dapat memicu kekhawatiran di wilayah tersebut tentang keandalan Amerika Serikat atau AS sebagai penyeimbang ke Cina.
BACA: Putri John McCain Sindir Donald Trump di Pemakaman Ayahnya
Dilansir Bloomberg, Gedung Putih pada Jumat, 31 Agustus 2018, bahwa Wakil Presiden Mike Pence akan menghadiri KTT ASEAN ke-33 di Singapura. Atau sebelum menuju ke Papua Nugini untuk menghadiri KTT APEC yang biasanya dihadiri oleh 21 pemimpin negara, termasuk Presiden China Xi Jinping dan Rusia Vladimir Putin.
Keputusan tersebut menghilangkan potensi bagi Trump untuk bertemu dengan Xi Jinpin di tengah makin panasnya perang perdagangan antara AS dan Cina. AS semakin agresif dengan rencana tarif baru terhadap barang impor asal Cina senilai US$200 miliar, yang akan menandai eskalasi signifikan. Xi dan Trump diperkirakan menghadiri KTT G20 di Argentina pada November 2018.
BACA: Rupiah Diproyeksi Rp 14.400 di 2019, Sri Mulyani Sebut Trump ...
Ketiadaan Trump pada KTT di Asia juga cenderung memicu kekhawatiran di antara para pemimpin Asia lain yang ingin AS mendorong kembali melawan kekuatan ekonomi dan militer Cina yang semakin meningkat.
Para pejabat pemerintahan Trump telah mempromosikan strategi “Indo-Pasifik” untuk memperkuat komitmennya terhadap kawasan yang berkembang cepat, setelah Trump menarik diri dari kesepakatan perdagangan Trans-Pasifik dan mempertanyakan biaya aliansi keamanan dengan Jepang dan Korea Selatan.
“Ketidakhadirannya akan memantapkan kesan bahwa AS pada dasarnya telah meninggalkan kehadiran di Asia Pasifik, belum lagi Indo-Pasifik yang belum dimulai,” kata Oh Ei Sun, penasihat senior untuk urusan internasional di Asian Strategy and Leadership Institute di Kuala Lumpur, seperti dikutip Bloomberg.
"Bukan langkah yang baik ketika mencoba untuk menunjukkan kepada Asia betapa pentingnya strategi Indo-Pasifik," ungkap Conor Cronin, peneliti di Center for Strategic and International Studies di Washington.
Tanpa Donald Trump, Xi akan memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan advokasi terhadap proyek-proyek perdagangan dan pengembangan Cina, seperti program Belt and Road. Xi adalah pemimpin pertama yang mengkonfirmasi kehadirannya ke KTT pertemuan APEC di Port Moresby, Papua Nugini.
BISNIS