TEMPO.CO, Bogor - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah Indonesia dan Australia merampungkan perundingan perdagangan komprehensif (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA). Hal ini seiring dengan penandatanganan MoU penyelesaian pembahasan IA-CEPA oleh Enggar dan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon Birmingham di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 31 Agustus 2018.
Baca juga: Kunjungi Indonesia, PM Baru Australia Dinilai Ikuti Jejak Pendahulunya
Penandatanganan MoU ini berlangsung saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Penandatanganan MoU itu pun disaksikan oleh keduanya. "Tadi kami mendeklarasikan di dalam IA CEPA itu secara substansi sudah selesai," kata Enggar.
Enggar menuturkan langkah selanjutnya adalah membuat terkait bahasa hukum dan terjemahannya dalam dua bahasa. Perjanjian ini ditargetkan bisa ditandatangani November mendatang. "Akan diselesaikan November ini tapi sudah ada negosiasi," ucapnya.
Enggar memastikan bahwa secara substansi semua sudah selesai. "Tinggal menuangkan di dalam bahasa hukum. Ada koreksi dan menerjemahkan," ucapnya.
Menurut Enggar, dalam IA-CEPA ini tidak melulu mengenai kerja sama di sektor perdagangan. "Ini juga kepada services, pendidikan, untuk capacity buiding," ujarnya.
Sebelumnya, dalam sesi keterangan pers bersama, Jokowi dan Morrison sepakat untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
"Australia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di kawasan, australia juga merupakan salah satu mitra penting bagi Asean," ujar Jokowi.
"Ekonomi Indonesia terus tumbuh dan kami ingin menjadi bagian itu," kata PM Australia Scott Morrison.