TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air menegaskan bahwa keterlambatan pesawat (delay) dengan nomor penerbangan JT 297 pada Sabtu pekan lalu bukan akibat tindakan Neno Warisman. "Tidak ada intervensi. ini hanya proses bisnis biasa," tutur Managing Director Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi, di Kantor Lion Air, Kamis, 30 Agustus 2018.
Baca: Neno Warisman Pakai Mikrofon di Lion Air, INACA: Boleh, Asal...
Daniel menjelaskan penerbangan dengan rute Pekanbaru-Jakarta, memang mengalami penundaan dikarenakan penerbangan sebelumnya, bukan karena keterlambatan Neno Warisman datang ke bandara dan memasuki pesawat. Hal ini membantah penjelasan Neno Warisman saat menggunakan mikrofon di pesawat bahwa dirinya telat datang ke bandara karena sebelumnya dihadang di Pekanbaru.
Neno Warisman, kata Daniel, memasuki pesawat saat masih dalam masa grounding yang berdurasi 45 menit. Sehingga, keterlambatan penerbangan tersebut murni disebabkan oleh masalah teknis, bukan menunggu penumpang.
Di dalam pesawat, Neno Warisman menggunakan mikrofon setelah diizinkan oleh awak kabin yang bertugas di bagian depan pesawat. Saat itu pesawat telah terbang beberapa menit dan tanda dikenakan sabuk pengaman sudah dipadamkan.
Melalui mikrofon, Neno Warisman bicara tentang insiden penghadangan dirinya di Pekanbaru. Dia juga meminta maaf karena insiden tersebut pesawat terlambat terbang.
Lebih jauh, Humas Lion Air Group, Danang Mandala Prihartoro, mengatakan permintaan itu dikabulkan dan diizinkan oleh awak kabin yang bertugas di bagian depan. "Penumpang tersebut memanfaatkan peralatan PA dimaksud untuk berbicara dan komunikasikan hal-hal yang ingin disampaikan kepada penumpang lainnya," ucapnya.
Baca: Sebelum Neno Warisman, Susi Pudjiastuti Gunakan Mikrofon Pesawat
Pada kelanjutannya, kata Danang, pada saat Neno Warisman berbicara menggunakan mikrofon itu pula, di waktu yang bersamaan ada penumpang lain yang mengambil gambar atas kejadian tersebut. "Dan disebarluaskan setelah mendarat di di Soekarno-Hatta sebagaimana gambar dan video yang beredar luas di masyarakat," katanya.