TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri Tbk mencatat pertumbuhan kredit 11,8 persen pada Juni 2018 menjadi Rp 762,5 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. "Angka pertumbuhan itu hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama lima tahun terakhir sebesar 11,9 persen," ujar SVP Investor Relations Bank Mandiri Yohan Setio di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Baca: Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi Rp 3,5 Triliun
Ia menambahkan laju positif itu terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi besar sebesar 22,2 persen dan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 24,8 persen menjadi Rp 296,8 triliun dan Rp 90,6 triliun.
Berkat pertumbuhan itu, kata dia, Bank Mandiri berhasil mencetak peningkatan laba secara signifikan menjadi Rp 12,2 triliun, tumbuh 28,7 persen dari Juni 2017. Sedangkan aset perseroan pada periode yang sama juga tumbuh sebesar Rp 88,1 triliun atau 8,3 persen secara yoy menjadi Rp 1.155,5 triliun pada akhir triwulan II-2018.
Ia mengemukakan pertumbuhan laba Bank Mandiri terutama didorong pencapaian fee based income sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh 18,1 persen year on year (yoy) yang diiringi dengan penurunan biaya CKPN 15,4 persen (yoy).
"Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progress Bank Mandiri dalam menurunkan NPL, melakukan collection, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit," katanya.
Menurut Yohan Setio, kinerja solid itu menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah melakukan perbaikan yang signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis, meskipun kondisi perekonomian eksternal masih belum sepenuhnya kondusif.
Sementara itu, dalam rangka mendukung program strategis pemerintah, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit infrastruktur Bank Mandiri hingga akhir Juni 2018 mencapai Rp 165,8 triliun atau 65 persen dari total komitmen yang diberikan, yaitu Rp255,3 triliun.
Baca: Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Kredit 11,8 Persen
Dukungan lain Bank Mandiri juga terlihat pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp 8,27 triliun hingga Juni 2018, atau 56,8 persen dari target Rp 14,56 triliun tahun ini.
ANTARA