TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif PT Astra International Tbk. akan mengembangkan bisnis keuangan dan teknologi atau financial technology (fintech).
Baca juga: PT Astra International Bagikan Dividen Rp 7,4 Triliun
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan fintech akan mendukung bisnis perseroan ke depannya. "Modal kami cukup besar dengan aset keseluruhan jasa keuangan hampir Rp 300 triliun. Fintech adalah pelengkap jasa keuangan yang ada di Astra," ujar Prijono di Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.
Pada tahun ini, lanjut dia, perseroan telah mengucurkan investasi ke perusahaan bidang fintech seperti operator transportasi berbasis aplikasi Go-Jek.
Prijono juga mengatakan pihaknya optimistis pada tahun ini Astra International akan membukukan pertumbuhan kinerja keuangan.
Baca juga: Kuartal I Penjualan Mobil Grup Astra Turun
"Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batu bara yang stabil, walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian," katanya.
Tercatat, laba bersih Astra International pada semester pertama 2018 mencapai Rp 10,4 triliun, meningkat 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara pendapatan bersih PT Astra International selama periode itu meningkat 15 persen menjadi Rp 112,6 triliun, dengan peningkatan pendapatan terutama dari bisnis alat berat dan pertambangan.
ANTARA