Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI Ungkap 2 Penyebab KEK Mandalika Minim Investasi

image-gnews
Dua orang bocah bermain ayunan di pantai Tanjung Aan kawasan KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 30 Mei 2017. Lokawi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan asing untuk berselancar. ANTARA FOTO
Dua orang bocah bermain ayunan di pantai Tanjung Aan kawasan KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 30 Mei 2017. Lokawi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan asing untuk berselancar. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Penelitian Ekonomi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan sejumlah permasalahan di dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yaitu Mandalika, Nusa Tenggara Barat dan Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung. Persoalan ini membuat pengembangan di kedua kawasan tidak berjalan dengan baik dan tidak menarik minat investor, hingga beberapa tahun setelah diluncurkan.

Baca juga: Menko Perekonomian Darmin Nasution: Penerapan KEK Batam Bertahap

Padahal, pemerintah punya target agar masing-masing KEK bisa berjalan tiga tahun setelah dibuka. KEK Mandalika dikembangkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 dan sudah berjalan empat tahun. Sementara KEK Tanjung Kelayang melalui PP Nomor 6 Tahun 2016 dan telah beroperasi hingga dua tahun.

"Tapi kenyataannya, kami ke sana, tampaknya masih berproses," kata peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Maxensius Tri Sambodo, dalam acara media briefing di Gedung Pusat LIPI, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Agustus 2018. "Ini juga terjadi karena pemerintah tidak tahu best practisenya KEK itu seperti apa."

Persoalan KEK ini sebenarnya telah muncul dalam temuan Majalah Tempo pada Juni 2018. Saat itu ditemukan fakta bagaimana realisasi investasi di Mandalika sampai akhir 2017 hanya mencapai Rp 428,6 miliar. Angka itu jauh di bawah komitmen investasi di kawasan wisata yang besarnya Rp 13,5 triliun. Juga masih belum apa-apa dibandingkan dengan target investasinya, sebesar Rp 28,6 triliun. Sepuluh kawasan lain saat ini masih jalan di tempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari temuan LIPI, ada poin setidaknya yang menjadi masalah di dua KEK pariwisata ini. Masalah pertama karena adanya persaingan antara pemimpin menjelang pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden sehingga KEK berpotensi menjadi alat politik. "Apalagi oleh pemerintah daerah, KEK ini masih dianggap sebagai program pemerintah pusat," ujarnya.

Masalah kedua yaitu masih banyaknya hambatan pada proses akuisisi dan perubahan kepemilikan lahan. Peneliti LIPI menemukan di KEK Mandalika marak ditemui spekulan tanah. Sementara di KEK Tanjung Kelayang, penguasaan lahan yang sangat tinggi oleh sekelompok orang saja. "Peran Badan Usaha Milik Negara membantu mengakuisisi lahan pariwisata," kata Maxensius.

Lalu masalah ketiga yaitu terkait tata kelola yang selama ini masih tidak sejalan dengan upaya mempercepat kemajuan KEK. Saat ini, posisi administrator KEK yang ada di bawah Dewan Kawasan biasanya dipegang oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP). Harusnya, kata Maxensius, dinas ini cukup berperan sebagai anggota Dewan Kawasan. "Ini menjadikan PM-PTSP menjadi lembaga superbody yang mampu mengatur seluruh proses perizinan investasi," ujarnya.

Dalam Majalah TEMPO edisi 23 Juni 2018, Dewan Nasional KEK menemukan pengembangan sejumlah kawasan itu molor karena pengembang sulit menguasai lahan. Masalah makin runyam ketika pihak pengusul adalah pemerintah daerah. Pemerintah daerah atau badan usaha milik daerah dianggap belum mampu menjual dan mengembangkan kawasan. "Mereka masih harus menyesuaikan diri bagaimana mendatangkan investor," ucap Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, yang merangkap Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

10 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Jokowi Resmikan 2 Ruas Bagian Tol Trans Sumatera yang Telan Biaya Rp 4,73 Triliun

7 Februari 2024

Presiden Joko Widodo menempelkan kartu uang elektronik saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jokowi Resmikan 2 Ruas Bagian Tol Trans Sumatera yang Telan Biaya Rp 4,73 Triliun

Presiden Jokowi meresmikan operasional ruas jalan tol seksi Tebing Tinggi-Indrapura dan seksi Indrapura-Limapuluh di Provinsi Sumatera Utara.


ITDC dan Pemkab Lombok Tengah Optimalisasi Aset di KEK Mandalika

1 Februari 2024

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP)  untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
ITDC dan Pemkab Lombok Tengah Optimalisasi Aset di KEK Mandalika

Kesepakatan ini menjadi payung dari komitmen bersama untuk mempercepat pembangunan KEK Mandalika.


Realisasi Investasi 20 KEK pada 2023 Naik jadi Rp 177,5 Triliun

18 Januari 2024

Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana
Realisasi Investasi 20 KEK pada 2023 Naik jadi Rp 177,5 Triliun

Plt Sekjen Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menyebutkan realisasi investasi 20 KEK hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 177,5 triliun.


Sandiaga Uno Tawarkan Investasi KEK ke Dubai

7 Januari 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menangapi terkait overtourism Bali dalam kunjungan kerjanya di Batam, Selasa, 2 Januari 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sandiaga Uno Tawarkan Investasi KEK ke Dubai

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tawarkan investasi KEK ke Dubai.


Mandalika Beach Club Raih Indonesia Best Beach Club in Lombok di ITTA Award 2023/2024

14 Desember 2023

Mandalika Beach Club. Dok. ITDC
Mandalika Beach Club Raih Indonesia Best Beach Club in Lombok di ITTA Award 2023/2024

Mandalika Beach Club berhasil menyingkirkan pesaing lainnya, Rabbit Jump Beach Club Gili Trawangan dan Amavi's Beach Club Senggigi.


Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.


Akhirnya, 16 KK Warga Relokasi KEK Mandalika Menempati Hunian Tetap di Dusun Ngolang

17 November 2023

Sebanyak 16 kepala keluarga menempati rumah baru pada Kamis, 16 November 2023. Sebelumnya mereka tinggal di kawasan Mandalika (Dok ITDC)
Akhirnya, 16 KK Warga Relokasi KEK Mandalika Menempati Hunian Tetap di Dusun Ngolang

Mereka merupakan bagian dari 120 KK warga relokasi yang sebelumnya tinggal di dalam KEK Mandalika namun tidak punya kepemilikan hak atas tanah.


Bos ITDC Akui KEK Mandalika Belum Berdampak Signifikan: Nusa Dua Itu 50 Tahun Baru Seperti Sekarang

2 November 2023

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP)  untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Bos ITDC Akui KEK Mandalika Belum Berdampak Signifikan: Nusa Dua Itu 50 Tahun Baru Seperti Sekarang

Direktur Utama ITDC Ari Respati merespons kritik mengenai KEK Mandalika yang hingga kini belum terlalu berdampak bagi perekonomian masyarakat sekitar.


ITDC dan 7 Investor Teken Kerja Sama untuk Investasi di KEK Mandalika, Nilainya Rp 1,5 Triliun

2 November 2023

Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Pariwisata Mandalika. Dok. Istimewa
ITDC dan 7 Investor Teken Kerja Sama untuk Investasi di KEK Mandalika, Nilainya Rp 1,5 Triliun

Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan 7 investor menandatangi kerja sama untuk mengembangkan KEK Mandalika. Ini rinciannya.