TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, mengatakan operasi pasar untuk menurunkan harga beras di pasar, tidak mempengaruhi harga gabah di petani. "Yang kami operasi beras, bukan gabahnya. Harga gabah sudah segitu," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 27 Agustus 2018.
BACA: Rupiah Semakin Melemah, Untung di Industri Ini Makin Tebal
Darmin menjelaskan operasi tersebut akan berlangsung di pasar-pasar tradisional, agar rata-rata harga beras dijual dengan harga ecer tertinggi atau HET. Menurutnya, hal tersebut tidak akan mempengaruhi harga gabah petani.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dalam rapat koordinasi tersebut juga menjelaskan, penetrasi tersebut akan terus dia lakukan hingga harga beras dalam kondisi stabil, yaitu sesuai HET. Menurutnya, keputusan untuk mengimpor merujuk pada supply and demand beras di masyarakat.
Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Enggar menuturkan tidak akan memberikan izin impor beras hingga akhir tahun. "Insya Allah," ucap dia.
BACA: Sri Mulyani Disindir Soal Utang, Darmin Sebut Itu Warisan
Enggar mengatakan pembatasan impor beras tidak ada hubungannya dengan pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun depan. "Ini inflasi dan harga yang naik dan kita tidak mungkin biarkan," kata dia.
Kebijakan untuk impor beras, kata Enggar, merupakan dampak dari stok beras yang semakin sedikit. "Supplynya berkurang maka untuk mengisi itu dan kami melihat kecenderungan harganya meningkat, ketersediaan stoknya berkurang," tutur dia.
Baca berita tentang Darmin lainnya di Tempo.co.