TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), sebagai Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (MLAB) dalam pembiayaan proyek jalan tol Pemalang-Batang, menghimpun dana tambahan sebesar Rp 1,9 triliun secara sindikasi dari 14 bank konvensional serta bank syariah.
Baca juga: Jalan Tol Pemalang-Batang Uji Kelayakan November 2018
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengatakan proyek jalan tol tersebut secara keseluruhan dibiayai oleh 19 bank konvensional dan 6 bank atau anak perusahaan syariah.
“Fasilitas ini sebagai upaya BNI untuk menggalang perbankan nasional, tidak saja bank umum tetapi juga perbankan syariah dan bank-bank daerah. Prinsip pembiayaan ini juga memedulikan sosial dan lingkungan seperti ini untuk memitigasi risiko sosial dan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat sekitar,” paparnya dalam keterangan resmi, Senin, 27 Agustus 2018.
Dari total nilai proyek sebesar Rp 7,49 triliun tersebut, sekitar 70 persen atau Rp 5,21 triliun dibiayai secara sindikasi. Sebelumnya, BNI juga sudah terlibat pembiayaan tersebut dengan porsi senilai Rp1,5 triliun.
Dengan penandatanganan pemberian fasilitas pembiayaan sindikasi ini, BNI berharap peran bank-bank syariah dan bank-bank daerah di dalam pembangunan infrastruktur semakin meningkat.
Sebelumnya, BNI aktif terlibat dalam pembangunan jalan tol Trans Jawa yakni untuk ruas Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Surabaya-Mojokerto.
BNI juga aktif membiayai proyek infrastruktur lainnya seperti pelabuhan laut, jalan tol Trans Sumatra, jaringan telekomunikasi, pembangkit listrik, dan jaringan transmisi jarak jauh.