TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan akan melakukan stabilisasi harga beras dengan melakukan penetrasi pasar. "Mulai hari ini," ucap dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 27 Agustus 2018. Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Baca juga: Darmin Nasution: Stok Beras sampai Musim Panen Februari 2019 Aman
Penetrasi tersebut akan terus dia lakukan hingga harga beras dalam kondisi stabil, yaitu sesuai harga ecer tertinggi (HET). Menurutnya, keputusan untuk mengimpor merujuk pada supply and demand beras di masyarakat.
Enggar menuturkan tidak akan memberikan izin impor beras hingga akhir tahun. "Insya Allah," ucap dia. Dia mengatakan pembatasan impor beras tidak ada hubungannya dengan pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun depan. "Ini inflasi dan harga yang naik dan kita tidak mungkin biarkan," kata dia.
Kebijakan untuk impor beras, kata Enggar, merupakan dampak dari stok beras yang semakin sedikit. "Supplynya berkurang maka untuk mengisi itu dan kita melihat kecenderungan harganya meningkat, ketersediaan stoknya berkurang," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penambahan izin impor beras sebanyak satu juta ton itu telah diputuskan sekitar tiga bulan lalu dan berlaku hingga Agustus 2018. Enggartiasto beralasan penambahan impor beras itu diperlukan untuk menambah cadangan stok beras nasional yang mulai berkurang.