TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan proyek-proyek infrastruktur dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) listrik kepada 90 investor Cina. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P. Hutapea menjelaskan, kegiatan market sounding di Guangzhou, Cina, ini dilakukan untuk menawarkan proyek pembangkit listrik skema IPP dan proyek jalan tol di beberapa daerah.
Baca juga: Lelang Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Diminati Investor Cina
“Total nilai investasi dari proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan tersebut mencapai US$ 13,2 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Senin, 27 Agustus 2018.
Di samping itu, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) turut melengkapi informasi fasilitas untuk proyek infrastruktur skema KPBU dengan memaparkan penjaminan yang dapat diberikan pemerintah.
Menurut Tamba, beberapa pengusaha Cina yang hadir berasal dari berbagai sektor, antara lain perusahaan investasi, konstruksi, infrastruktur pembangkit listrik, finansial, serta perwakilan pejabat Pemerintah Provinsi Guangdong, Cina.
Dalam upaya menyediakan infrastruktur, Indonesia memberikan peluang seluas-luasnya kepada swasta, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur skema KPBU. "Karena adanya dukungan pemerintah dalam bentuk penjaminan dan fasilitas fiskal dan non-fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh investor,” ucap Tamba.
Perusahaan-perusahaan infrastruktur terkemuka dari Cina yang hadir antara lain CCCC Industrial Investment Holding Co Ltd, China Energy Engineering Group Guangdong Electric Power Design Institute Co Ltd, dan Guangdong Zhiyuan New Material Co Ltd.
Tamba mengungkapkan beberapa perusahaan tersebut telah menyatakan minat untuk berpartisipasi dengan melakukan investasi dan pelaksanaan pembangunan dari proyek-proyek yang ditawarkan.
"Minat yang ditunjukkan oleh perusahaan Cina tersebut akan ditindaklanjuti oleh BKPM bersama KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Guangzhou, para penanggung jawab proyek, dan Sinosure,” tuturnya.
Konsulat Jenderal RI untuk Guangzhou, Gustanto, menyampaikan, di tengah perkembangan situasi ekonomi global saat ini, investor Cina dapat memanfaatkan lebih banyak peluang investasi yang ada di Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut para penanggung jawab proyek, yang terdiri atas BP Batam dengan proyek pengembangan Bandar Udara Hang Nadim, light rail transit Batam, dan beberapa kawasan industri; Badan Pelaksana Otorita Danau Toba dengan proyek Bandara Sibisa dan infrastruktur pendukung integrated resort; Pemerintah Kota Pekanbaru dengan proyek Sistem Pengembangan Air Minum Pekanbaru dan infrastruktur pendukung Tenayan Industrial Park; Agung Podomoro Land dengan proyek infrastruktur pendukung Pluit City; serta PT Kendal Industrial Park dengan proyek Kendal Port dan infrastruktur pendukung kawasan industri.
Kegiatan yang dilakukan di Kota Guangzhou pada 23 Agustus 2018 itu merupakan market sounding di Cina yang ketiga, setelah dilaksanakan di Shanghai pada 3 Agustus 2018 dan Beijing pada 8 Agustus 2018.
BKPM bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI Guangzhou di Cina serta didukung China Export & Credit Insurance Corporation (Sinosure) selama pelaksanaan market sounding.