TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung dan Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ke PT Angkasa Pura II, Senin, 27 Agustus 2018.
Baca juga: Angkasa Pura II Siapkan Rp 500 M untuk Bandara Fatmawati Soekarno
"Kita harapkan kedua bandara tersebut (Bandara Radin Inten II dan Bandara Fatmawati) setelah manajemennya dialihkan ke PT Angkasa Pura bisa lebih bagus, masih perlu ada perbaikan-perbaikan dari segi fasilitas udara," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Pramintohadi Sukarno saat penandatangan nota kesepahaman antara Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura II di Jakarta Pusat, Senin, 27 Agustus 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin megnatakan perusahaannya menyiapkan dana sebesar Rp 300-500 miliar per bandara untuk alokasi pengembangan bandara pasca pengalihan.
Hingga saat ini pengembangan masih akan difokuskan pada pembangunan sarana dan prasarana bandara seperti perluasan gedung terminal serta pembangunan dan perawatan landasan pacu.
Awaluddin mencontohkan pengelolaan Bandara Banyuwangi yang resmi dikelola PT Angkasa Pura II sejak 2017. Bandara tersebut kini sudah memiliki lahan parkir pesawat yang lebih luas.
Perbaikan-perbaikan di Bandara Banyuwangi dilakukan agar bandara memiliki fasilitas penerbangan yang memadai. Dengan demikian, rute penerbangan melalui Bandara Banyuwangi lebih diminati.
Bandara Radin Inten II di Lampung memiliki pergerakan penumpang per tahun mendekati dua juta penumpang. Sedangkan Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu mencapai satu juta penumpang pertahun. Kedua bandara yang awalnya dikelola Kemenhub tersebut juga akan ditargetkan sebagai bandara yang bisa menghubungkan tempat-tempat wisata di Bengkulu dan Lampung.
SUHAIMAH