TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan Asian Games mendongkrak permintaan makanan tradisional Palembang, pempek. Menurut Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, permintaan pempek selama Asian Games mencapai 7 ton.
Jumlah tersebut berasal dari pempek yang dibawa dengan menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Sedangkan pengangkutan dengan menggunakan moda transportasi darat dipastikan tak kalah banyaknya. "Itu baru dari pempek belum oleh-oleh yang lainnya," kata Alex, 27 Agustus 2018.
Menurut Alex, pempek yang diterbangkan dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II itu sebagian besar untuk tujuan bandara Soekarno-Hattta di Tanggerang, Banten. Dari Bandara Soekarno Hatta, pempek dan aneka makanan sejenis ini diterbangkan ke berbagai kota di tanah air. Bahkan tidak jarang official, atlet, suporter dan kalangan media massa dari berbagai negara di Asia turut menjadikan makanan dari bahan olahan ikan dan tepung tersebut sebagai buah tangan. "Terjadi juga peningkatan penerbangan hingga 42 kali sehari," ujar Alex.
Isnaini Madani, Kepala dinas pariwisata kota Palembang menjelaskan selain enak dan higienis, saat ini para pelancong semakin mudah mendapatkan dan menikmati pempek, tekwan, dengan harga yang sangat kompetitif.
Saat ini pempek tidak lagi menjadi jajanan kaki lima namun sudah menjadi hidangan wajib hingga di hotel bintang lima. Apalagi saat Asian Games berlangsung pempek dapat dinikmati di arena Festival Plaza Kuliner Kelenteng 10 ulu. "Wisatawan juga dapat menikmati paket wisata dengan menggunakan bus air," katanya.