TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan 13 stasiun kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, dapat digunakan penumpang pada Oktober 2018.
Baca juga: Cegah Mogok, Rancangan dan Teknis LRT Palembang Disempurnakan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini baru enam stasiun LRT Palembang yang bisa digunakan penumpang.
"Sudah ada enam stasiun, yang lain sekitar Oktober sudah bisa digunakan, sehingga harapan kami LRT bisa jadi angkutan utama bisa segera terealisasi," ujar Menhub Budi Karya saat meninjau sarana dan prasarana LRT Palembang, Sumatera Selatan, Jumat, 24 Agustus 2018.
Enam stasiun LRT Palembang yang sudah beroperasi adalah Stasiun DJKA, Jakabaring, Ampera, Cinde, Bumi Sriwijaya dan Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sementara stasiun yang belum bisa digunakan untuk menjadi tujuan penumpang adalah Stasiun Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD, Garuda Dempo, Demang, Dishub dan Stasiun Polresta.
Baca juga: Menhub: Uji Listrik LRT Palembang 2 Minggu, Biasanya 6 Bulan
Menhub Budi Karya mengemukakan, tujuh stasiun belum beroperasi karena masih dalam pengerjaan akses, seperti pemasangan eskalator dan tangga untuk pengguna.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk. I Gusti Ngurah Putra mengatakan pihaknya terus menggenjot penyelesaian akses stasiun. "Ada beberapa eskalator yang belum selesai, targetnya Desember sudah selesai semua. Stasiun ini sudah jadi semua, tinggal masalah akses," ujar Ngurah Putra.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan LRT Palembang ditargetkan beroperasi penuh pada 3 September 2018 dan kembali diberlakukan tarif subsidi untuk pengguna, yakni Rp 5.000 antar stasiun dan Rp 10 ribu untuk rute Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II-Jakabaring.
Untuk saat ini, selama Asian Games 2018 berlangsung hingga 2 September mendatang, masyarakat gratis menggunakan LRT Palembang.
