TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini kembali meninjau proyek pembangunan jalur kereta api rel ganda Bogor-Sukabumi di Jawa Barat. Proyek sepanjang 56 kilometer ini dibangun untuk meningkatkan frekuensi perjalanan di kedua kota yang saat ini baru memiliki satu rel kereta saja.
Baca: Sukuk Negara Biayai 14 Proyek Kereta Api Rp 7,1 Triliun
Pada 15 Desember 2017, peletakan baru pertama pada proyek senilai Rp 2 triliun ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, pembangunan dilakukan dalam dua tahap yaitu pertama dari Paledang lalu ke Cigombong hingga Cicurug sepanjang 26,7 kilometer. Lalu kedua dari Cicurug sampai Sukabumi sepanjang 30,5 kilometer.
Saat terakhir kali meninjau pada April 2018, Budi mengatakan bahwa pembangunan tahap pertama akan dimulai dari Cigombong, Bogor menuju Cicurug, Sukabumi sepanjang 7 kilometer. "Tahap awal kami targetkan selesai Desember tahun ini, kemudian dilanjutkan Cicurug-Sukabumi yang targetnya selesai 2020," kata dia di Cicurug, Sukabumi, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Baca: Menhub Ingin Industri Kereta Api Gunakan 50 Persen Konten Lokal
Lalu beberapa bulan setelah itu, pembangunan tahap pertama dari Cigombong, Bogor menuju Cicurug, Sukabumi pun telah dimulai meski baru mencapai 10 persen. “Pembebasan lahan akan dilanjutkan langsung konstruksi,” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa di ruang kerjanya di Gedung Sate, Bandung, Senin, 13 Februari 2018.
Iwa mengatakan, warga yang akan menerima uang santunan sepanjang lahan kereta dari Cicurug hingga Cigombong tersebut berjumlah 549 keluarga. “Mereka sudah sepakat semua, 549 KK sepakat bahwa ini tanah PT KAI (Kereta Api Indonesia),” kata dia.
Pembangunan rel ganda Bogor ke Sukabumi ini hanyalah satu dari sekian banyak proyek serupa yang dilakukan Kemenhub. Selain Bogor Sukabumi, Kemenhub juga tengah membangun rel ganda Manggarai (Jakarta) ke Cikarang (Bekasi), Maja ke Rangkasbitung (Banten), dan juga Purwokerto ke Kroya (Jawa Tengah). Jika proyek rel ganda Bogor ke Sukabumi ini rampung, maka frekuensi perjalanan kereta ditargetkan bisa meningkat dari 6 kereta menjadi 12 kereta per hari.
AHMAFD FIKRI