TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Venezuela berencana mendevaluasi mata uang bolivar hingga 96 persen. Pada Jumat pekan lalu, 17 Agustus 2018, Presiden Nicolas Maduro mengumumkan akan mengaitkan nilai tukar mata uang bolivar dengan petro, mata uang kripto milik pemerintah Venezuela.
Baca: Krisis Venezuela, Hewan di Kebun Binatang Dicuri untuk Disantap
Dengan demikian mata uang bolivar akan didevaluasi hingga 96 persen, yang dikhawatirkan bakal memicu hiperinflasi semakin parah. Saat ini, Venezuela sudah mengalami hiperinflasi. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan inflasi di Venezuela akan menembus satu juta persen tahun ini.
Harga-harga melambung tinggi. Di sisi lain, kenaikan upah warga Venezuela tak sebanding dengan melonjaknya harga makanan. Warga Venezuela yang tak punya rekening bank, membawa uang tunai untuk membeli kebutuhan pokok.
Saat ditemui Mei lalu, Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Gladys F Urbaneja, tak menampik musibah kelaparan yang tengah terjadi di negaranya. Dia menyebut diantara pangkal perkara ini adalah karena oposisi menghancurkan sistem pengentasan kemiskinan yang telah dibangun sejak era mantan Presiden Hugo Chavez. Caranya adalah dengan menyelundupkan barang-barang ke pasar gelap Kolombia sehingga terjadi kekurangan pasokan barang di Venezuela.
"Pasokan makanan tiba-tiba hilang sehingga inflasi melonjak. Harga bensin, dulu US$.0,01 dan sekarang menjadi US$.18," kata Urbaneja.
Baca: Krisis Venezuela, AS Bekukan Aset Presiden Maduro
Foto-foto dari kantor berita Reuters menunjukkan mahalnya harga makanan akibat krisis yang terjadi.
1. Satu kilogram tomat seharga 5 juta bolivar atau senilai Rp 294.362,63
Satu kilogram tomat dijual 5 juta bolivar di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. Akibat hiperinflasi ini, 1 bolivar hanya senilai Rp 0,058. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
2. Ayam 2,4 kilogram dihargai 14,6 juta bolivar atau senilai Rp 859.303,87.
Tumpukan mata uang Venezuela senilai 14,6 juta bolivar yang hanya bisa ditukar dengan 2,4 kilogram daging ayam di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. Mata uang Venezuela semakin tak berharga lantaran pemerintah setempat berencana menghapus lima nol dari mata uangnya (redenominasi) untuk menahan hiperinflasi. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
3. Sebuah tisu gulung seharga 2,6 juta bolivar atau senilai dengan Rp 153.068,57
Sebuah tisu gulung dijual seharga 2,6 juta bolivar di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. Pemerintah Venezuela menilai redenominasi akan membawa stabilitas ekonomi ke negara tersebut. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
4. Sebuah paket pembalut seharga 8 juta bolivar atau senilai dengan Rp 470.980,20
Sebungkus popok dijual seharga 8 juta bolivar di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
5. Satu kilogram daging di Venezuela dijual dengan harga 9,5 juta bolivar.
Satu kilogram daging sapi dijual seharga 9,5 juta bolivar di salah satu minimarket di Caracas, Venezuela, Kamis, 16 Agustus 2018. Itu adalah harga yang berlaku di pasar informal lingkungan berpenghasilan rendah. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
BUSINESS INSIDER I BISNIS.COM I REUTERS I CANDRIKA RADITA PUTRI I SUCI SEKARWATI I DRC