TEMPO.CO, Jakarta - Hingga kini, dua bank swasta PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) telah mendistribusikan masing-masing 75.000 keping kartu berlogo garuda atau Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) ke nasabahnya.
Baca: Tak Terapkan GPN, Bank Indonesia Beri Sanksi Tiga Bank Asing
Direktur Konsumer CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyebutkan, angka 75 ribu keping kartu itu terbilang sedikit. Sebab, jumlah tersebut hanya setara dengan 1,7 persen dari total kartu debit perseroan yang saat ini beredar.
Lani menjelaskan, terbatasnya penggunaan GPN di dalam negeri menjadi alasan nasabah tidak segera menukarkan kartu. “Jadi mereka yang pakai untuk transaksi di luar negeri tetap menggunakan kartu basis Mastercard,” katanya, Selasa, 21 Agustus 2018.
Baca: Alasan BI Sebut GPN Setara dengan Visa dan MasterCard
CIMB Niaga menargetkan mendistribusikan 500.000 keping kartu berlogo garuda atau GPN. Jumlah tersebut merepresentasikan 11,1 persen dari total kartu debit yang beredar. Hingga akhir tahun ini CIMB Niaga menargetkan 500.000 kartu debit berlogo GPN akan didistribusikan kepada nasabah. “Itu termasuk dengan yang renewal kartu,” ucap Lani.
Sementara itu, sampai enam bulan pertama tahun ini BCA mencatat jumlah kartu debit berlogo GPN yang sudah didistribusikan sebanyak 75.000 keping. Jumlah itu setara dengan 0,5 persen dari total yang beredar. Saat ini BCA memiliki lebih dari 16 juta rekening.
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan sejauh ini perseroan telah melakukan sosialisasi GPN, baik kepada internal perusahaan maupun nasabah. Hal ini dilakukan melalui kantor cabang dan media digital. “BCA juga ikut serta dalam program sosialisasi GPN bersama Bank Indonesia di 40 kota lebih di seluruh Indonesia,” kata Jan.
Ke depan, kata Jan, diperlukan sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan. Hingga akhir tahun ini BCA tidak membidik angka tertentu untuk distribusi kartu debit berlogo GPN.
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan GPN Bank Indonesia Pungky P. Wibowo, menjelaskan, seluruh transaksi menggunakan kartu debit di dalam negeri, baik yang sudah berlogo garuda atau belum, tetap diproses oleh lembaga swithcing GPN. Meski begitu, penukaran kartu akan memberikan efisiensi terhadap bank karena tidak perlu membayar biaya logo prinsipal asing yang selama ini ada pada setiap kartu debit.
Per awal Agustus 2018 sebanyak 10-15 persen nasabah di dalam negeri sudah menukarkan kartu dengan yang berlogo garuda. Saat ini tercatat kartu debit yang diterbitkan sebanyak 173 juta keping.
Pungky menyebutkan bank sentral menargetkan tiap nasabah memiliki satu kartu GPN. "Itu total kartu debit yang diterbitkan (173 juta keping), bisa dari satu nasabah yang punya lebih dari satu kartu ATM,” katanya.
BISNIS