TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan Liquified Petroleum Gas (LPG) baik subsidi maupun non subsidi untuk masyarakat menjelang perayaan Idul Adha 2018 aman. Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menjelaskan berdasarkan data realisasi LPG PSO & Non PSO, terjadi peningkatan konsumsi rata-rata harian namun tidak signifikan.
Baca juga: Idul Adha 2018, Omzet Pedagang Hewan Kurban 50 Persen
“Konsumsi naik, tapi tidak signifikan. Untuk Agustus realisasi harian jumlahnya masih di kisaran 23 ribu MT per hari. Adapun ketahanan stok aman yakni rata-rata 18 hari,” kata Adiatma dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Agustus 2018.
Menurut Adiatma, konsumsi LPG PSO dan Non PSO menjelang Idul Adha tahun ini, tidak setinggi saat Idul Fitri. Hal itu disebabkan karena hari raya Idul Adha jatuh pada hari Rabu, tidak bersamaan dengan cuti bersama ataupun libur panjang.
Adiatma menjelaskan untuk memudahkan mendapatkan LPG, masyarakat bisa mendapatkan di agen Pertamina dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah setempat. Selain itu, masyarakat bisa mendapatkan LPG di SPBU serta minimarket yang menjadi jalur distribusi LPG non subsidi.
“Pertamina juga bekerja sama dengan pemda melalui pasar murah yang dilaksanakan di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Bali,” ujar dia.
Sementara itu, Pertamina memberi perhatian khusus kepada daerah Lombok Nusa Tenggara Barat, pasca gempa dengan memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG kepada masyarakat dan pengungsi di Lombok.
Ia menjelaskan pada kondisi harian normal, rata rata konsumsi LPG 3 KG mencapai 260 MT dan telah dilakukan penambahan secara fakultatif sebesar 551 MT sejak 17 Agustus hingga 22 Agustus mendatang. Demikian juga dengan pasokan Bright Gas, Pertamina menambah baik untuk penjualan sekaligus untuk pasokan ke dapur umum posko pengungsian menjelang Idul Adha.