TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyebutkan generasi milenial termasuk sasaran potensial yang dibidik dalam penawaran surat utang Savings Bond Retail seri SBR004. "Umumnya mereka tertarik karena mereka kan senang dengan sistem online," kata Direktur Surat Utang Negara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting, Senin, 20 Agustus 2018, di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin, 20 Agustus 2018.
Baca: Sri Mulyani Vs Zulkifli Hasan, Ini Fakta Soal Utang Pemerintah
Hal ini juga dilatarbelakangi oleh berhasil diserapnya surat utang dengan sistem online di seri sebelumnya. Penjualan dengan sistem online yang lebih praktis dan mudah ini, diperkirakan bakal menjadi daya tarik lebih bagi generasi milenial untuk berinvestasi.
Ilustrasi Generasi Milenial. phillipsandco.com
Perluasan pasar yang menyerap surat utang ini juga seiring dengan semangat pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, yang belakangan pelan-pelan mengedukasi investor. "Karena SBR001 dan SBR002 menggunakan sistem offline, dan SBR003 dan SBR004 itu sudah menggunakan sistem online. Jadi kita terus edukasi," ujar Loto.
Baca: Sri Mulyani Sebut Pidato Ketua MPR soal Utang Menyesatkan
Seperti diketahui pemerintah kemarin secara resmi menawarkan surat utang seri SBR004. Seri ini akan kembali dibuka secara online lewat (e-SBN) dengan tingkat kupon sebesar 8,05 persen dengan tenor dua tahun atau jatuh tempo pada 20 September 2020.
"Minimum pemesanan seri retail SBR004 ini berjumlah Rp 1 juta rupiah. Sedangkan maksimal pemesanan seri ini berjumlah Rp 3 miliar," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko, Kementerian Keuangan Luky Alfirman.