TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan gempa Lombok tidak berimbas pada pelaksanaan International Monetary Fund atau IMF World Bank, yang akan dilaksanakan pada 14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. "Enggak ada masalah, akan tetap berjalan," ujar dia di Kantor Kemenko Kemaritiman, Senin, 20 Agustus 2018.
BACA: Gempa Lombok, PUPR Segera Dirikan Bangunan Tahan Gempa
Luhut mengatakan tidak ada yang berubah dari target-target proyek yang akan diselesaikan terkait perhelatan tersebut. "Sampai sekarang begitu," ucap dia.
Kemarin, gempa bekekuatan 6,9 SR telah mengguncang Lombok. Gempa tersebut dirasakan hingga ke Bali, Pulau Sumbawa, dan Jawa Timur. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan wisatawan di bali sempat berhamburan lantaran gempa tersebut.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, terjadi 12 gempa sejak Ahad siang kemarin hingga Senin pagi ini, 20 Agustus 2018. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tercatat 460 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok per 15 Agustus 2018.
BACA: Usai Gempa Lombok, Satu Dermaga Pelabuhan Kayangan Ditutup
Gempa Lombok ini setidaknya juga menyebabkan 7.773 orang luka-luka, yang terdiri atas 959 luka berat dirawat inap dan 6.774 luka ringan. Selain itu, 417.529 orang terpaksa mengungsi ke ribuan titik lokasi pengungsian.
Sebelumnya, Luhut mengatakan persiapan pertemuan tahunan IMF - World Bank sudah mencapai 85 persen. Persiapan tersebut kata Luhut, meliputi tempat, keamanan, Garuda Wisnu Kencana dan transportasi.
Sementara itu 15 persen sisanya hanya tinggal pelaksanaan pertemuan IMF World Bank. "Dari semua hampir selesai. Yang tadi itu, apron di Bandara Ngurah Rai baru selesai di September awal. Saya kira bukan masalah lagi," ujar Luhut pada Jumat, 3 Agustus 2018.
Pertemuan IMF - World Bank akan berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, yang akan dihadiri oleh sekitar 18 ribu delegasi dari 189 negara. Para delegasi itu merupakan kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, wakil rakyat, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat, akademisi hingga media.
Baca berita tentang gempa Lombok lainnya di Tempo.co.
KARTIKA ANGGRAENI