TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menggelontorkan 30.170 ekor sapi bakalan bekas impor siap potong menjelang perayaan Idul Adha 2018. Puluhan ribu ekor sapi yang ada di feedloater ini disiapkan Kementan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan daging sapi segar pada hari raya yang jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018.
Baca: Idul Adha 2018, Beda Anies dan Anak Buah Soal Lapak Hewan Kurban
Data dinas peternakan seluruh Provinsi, pasokan hewan kurban dinilai telah tersedia dengan baik. "Stok hewan kurban lokal cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban tahun 2018," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita saat dihubungi di Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018.
Tak hanya stok sapi bakalan impor yang akan disalurkan untuk kebutuhan kurban, namun juga stok sapi bakalan lokal. Menurut Ketut, saat ini masih ada stok sapi bakalan lokal yang sedang digemukan sebanyak 140.344 ekor.
Secara keseluruhan, kata dia, kebutuhan hewan kurban untuk 2018 diprediksi mencapai 1.504.588 ekor atau naik sekitar 5 persen dari pemotongan hewan kurban tahun 2017. Perinciannya yaitu sapi sebanyak 462.339 ekor, kerbau sebanyak 10.344 ekor, kambing sebanyak 793.052 ekor, domba sebanyak 238.853 ekor.
Dari keseluruhan kebutuhan ini, Ketut belum bersedia menyampaikan apakah kebutuhan kerbau lokal telah mencukupi. Tren selama ini, dari 32 ribu ton produksi daging kerbau nasional, pemerintah masih kekurangan dan mendatangkan 80 juta ton daging kerbau dari India. Adapun nasib lebih baik dialami oleh kambing dan domba. "Kebutuhannya masih dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri," ujarnya.
Meski kebutuhan sapi kurban untuk Idul Adha 2018 diklaim mencukupi, kebutuhan sapi tak seimbang dengan total produksi nasional. Kementan memperkirakan total produksi sapi nasional hanya 403 ribu ton hingga akhir tahun 2018. Namun, kebutuhan nasional menembus 660 ribu ton.