TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina EP pada Jumat lalu menjalankan pengeboran sumur eksplorasi berkode Wolai - 001 (WOL - 001) di Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan saat ini sumur eksplorasi Wolai sudah dilakukan tajak (membuat lubang) sumur per 17 Agustus 2018 pukul 00.01 dini hari.
Baca: Jokowi Perintahkan Batasi Impor, Proyek PLN dan Pertamina Ditunda
"Target pemboran membutuhkan waktu sekitar 73 hari dengan kedalaman 2.365 meter", ujar Nanang, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Menurut Nanang, per 18 Agustus 2018, status pemboran sumur oleh anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), sudah mencapai kedalaman 395 meter dari target total 2.365 meter di bawah permukaan laut. Setelah beroperasi sumur ini diharapkan mampu menghasilkan gas sekitar 250 BCFD atau setara dengan 41.82 MMBOE dengan biaya sekitar US$ 11 Juta.
Baca: Pertamina Bidik Produksi 60 Persen Minyak dan Gas Domestik
Nanang berharap adanya pemboran sumur baru itu bisa menambah cadangan minyak dan gas (migas) untuk mencukupi kebutuhan domestik. "Dengan adanya sumur eksplorasi ini semoga bisa menghasilkan cadangan baru dan devisa bagi bangsa," kata Nanang.
Pengidentifikasian pemilihan tipe lumpur pemboran ini dilaksanakan oleh tim Cementing yang berpengalaman dan memiliki keahlian khusus. Hal ini penting mengingat karakteristik sumur yang berada di area Mentawai Formation - area pertemuan lempeng eurasia dengan Indo-Australia - agar pemboran memperoleh hasil seperti yang diharapkan.
Selain itu, Nanang menjamin bahwa selama proses pengeboran berlangsung bakal sesuai dengan ketentuan aspek keselamatan yang termaktub dalam 11 Corporate Life Saving Rules HSSE.
Adapun sumur eksplorasi Wolai ini dibor menggunakan Rig PDSI D1000E No. 52 dengan kemampuan 1.000 HP dari PT PDSI. Perusahaan itu merupakan anak usaha milik PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang services untuk kebutuhan industri migas.