TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, Budi Setyadi mengatakan lima orang penumpang dalam kecelakaan KMP Bandeng di perairan Loloda masih dalam proses pencarian. Budi menjelaskan dari 5 penumpang yang masih hilang tersebut empat orang diantaranya merupakan awak kapal dan satu penumpang.
"Empat awak kapal itu ada nahkoda, juru kemudi dan mandor," tutur dia saat konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Kamis, 16 Agustus 2018.
Ia mengatakan saat ini sudah ada 46 penumpang yang berhasil dievakuasi. "Dari 51 orang, 45-nya sudah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut dan satu orang berhasil dievakuasi oleh kapal patroli KSOP," kata dia.
Sampai saat ini penyebab kecelakaan masih diduga karena cuaca buruk. Namun, ia menjelaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Kementerian Perhubungan dan kepolisian masih akan mencari tau lebih lanjut penyebab kecelakaan.
"Jadi nanti KNKT dan saya akan kesana untuk melakukan penyelidikan kenapa bisa karam," tutur dia.
PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan sebanyak 45 orang yang berhasil diselamatkan dari peristiwa karamnya kapal KMP Bandeng saat ini telah diperbolehkan meninggalkan RS Umum Ternate, Maluku Utara. "Hanya dua orang yang masih harus dirawat karena mengalami dehidrasi ringan," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini.
Hingga kini, proses evakuasi masih berlangsung dan pihak ASDP juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kemenhub, yang telah mendirikan Posko Tanggap Darurat di 3 lokasi, yaitu di Ternate, Bitung, dan Jakarta untuk memastikan proses penyelamatan dan evakuasi berjalan lancar.
KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA