TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, pemerintah pusat memutuskan memperpanjang rencana jalan tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) hingga Cilacap, Jawa Tengah.
Baca juga: Luhut Pandjaitan Targetkan Groundbreaking Jalan Tol Cigatas 2018
“Nanti itu dari Gedebage, rencananya ke Majalaya, Garut, Tasikmalaya,Ciamis, Banjar, Cilacap sepanjang 186 kilometer,” kata dia di Bandung, Rabu, 15 Agustus 2018.
Iriawan mengatakan, pemerintah pusat juga sengaja mengubah pintu masuk rencana jalan tol itu tidak lagi dari Cileunyi, tapi di geser di Gedebage, tersambung dengan jalan tol Cileunyi-Padalarang di KM149. “Kalau di Cileunyi nanti stuck (arus kendaraan). Di sana nanti ada jalan masuk interchange, keluar lewat Majalaya,” kata dia.
Iriawan mengatakan, jalan tol tersebut akan mampir di Majalaya, Kabupaten Bandung. “Karena Majalaya itu pusat industri juga sehingga saya berkeinginan bisa lewat sana sehingga mempermudah lalu-lintas barang,” kata dia.
Menurut Iriawan, pemerintah memperpanjang rencana jalan tol Cigatas agar menjadi satu bagian dengan jalan tol lintas selatan Jawa.
Iriawan mengatakan, tahun ini rencana Feasibility Study (FS) jalan tol di sepanjang selatan Jawa Barat itu diharapkan tuntas. “Yang jelas tahun sekarang FS. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa groundbreaking. Tapi saya mintanya tahun ini sudah ada groundbreaking, supaya bisa dimulai. Mudah-mudahan, kita mendorong,” kata dia.
Iriawan mengatakan, jalan tol Cigatas yang diperpanjang hingga Cilacap tersebut untuk menghubungkan sejumlah kawasan strategis. “Di Cilacap juga ada pelabuhan di sana, tapi saya ingin tetap ada beberapa pelabuhan dibangun di Jawa Barat. Pemerintah sudah merespons,” kata dia.
Jalan tol Cigatas yang diperpanjang sampai Cilacap itu juga akan terkoneksi dengan rencana jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) via jalan tol Padalarang-Cileunyi di Gedebage. “Nanti sayur-sayuran dari Garut yang mau ke Cirebon tidak perlu lewat Pasar Induk di Jakarta. Kenapa mengirim ke Jakarta, karena lebih mudah, ada jalan tol. Mereka cape kalau harus keluar ke Garut terus ke Sumedang, masuk ke Cirebon. Ada komoditas yang diperlukan di Cirebon tapi Garut punya, kenapa lewat Jakarta, kenapa tidak langsung? Kalau bisa lebih murah, bisa menekan inflasi,” kata Iriawan.
Iriawan mengatakan, rencana jalan tol selanjutnya yang tengah dimintakan persetujuannya pada pemerintah pusat adalah jalan tol yang menghubungkan Sukabumi-Cianjur-Padalarang. “Kemudian dari Sukabumi-Cianjur-Padalarang, rencananya itu target berikutnya. Mudah-mudahan bisa terealisir dalam setahun dua tahun ini. Yang jelas kita sampaikan dalam rapat-rapat di Jakarta,” kata dia.
Iriawan sengaja meminta pemerintah pusat mengebut pembangunan sejumlah infrastruktur di Jawa Barat. “Daripada keduluan provinsi lain, lebih baik kita duluan. Saya agak ngotot masalah ini karena memang penting buat masyarakat Jawa Barat. Infrastruktur itu memang tidak serta mereta akan terasa, rakyat yang penting bisa makan, bisa murah, betul, tapi infrastruktur akan membuat rakyat sejahtera,” kata dia.
Iriawan mengatakan, sejauh ini respons pemerintah pusat positif atas usulan proyek infrastruktur baru termasuk tol di Jawa Barat. “Kalau kita mau urus, ternyata tidak terlalu sulit. Ada saja peluang, berkembang. Yang tadinya cuma Cileunyi-Garut-Tasikmalaya enggak sampai 72 kilometer, sekarang sampai Cilacap lewat Ciamis-Banjar. Alhamdulilah,” kata dia.