TEMPO.CO, Ternate - Kapal Motor Penumpang (KMP) Bandeng tujuan Tobelo Halmahera Utara-Bitung, Sulawesi Utara, Rabu, 15 Agustus 2018, tenggelam di perairan Loloda Barat, Halmahera Barat. Sedikitnya 42 orang penumpang dikabarkan hilang dalam insiden kapal tenggelam itu.
Baca: Kapal Tenggelam, Menhub Minta KNKT Investigasi KM Lestari Maju
Dari data yang diterima Tempo dari Badan SAR Nasional Kota Ternate, KMP Bandeng diketahui tenggelam setelah seorang penumpang atas nama Erwin Mahasari menghubungi pos SAR Tobelo Halmahera Utara. Kapal tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Loloda, Halmahera Barat. Selain mengangkut 42 penumpang, kapal memuat delapan unit truk ukuran sedang dan delapan unit truk ukuran besar.
Menurut Fahari Yosua, Kepala Sub-Bagian Humas SAR Ternate, kapal feri KMP Bandeng diperkirakan tenggelam pada pukul 17.20 WIT di perairan Loloda, Halmahera Barat. Pihaknya saat ini sudah menerjunkan kapal KN SAR 237 Pandudewanata untuk melakukan evakuasi.
Baca: Kapal Tenggelam di Danau Toba, Tak Cukup Nakhoda Dihukum
“Dan untuk menuju lokasi kejadian, tim SAR membutuhkan waktu 4 jam 25 menit dengan kecepatan 14 knot,” kata Fahari dalam laporannya, Rabu, 15 Agustus 2018.
Kepala ASDP Ternate Wisnu Tjahjono mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapat kabar tenggelamnya KMP Bandeng. Namun pihaknya membenarkan putus kontak dengan kapal feri KMP Bandeng sejak pukul 11.00 WIT.
“Kami belum tahu secara pasti. Namun saat ini tim Basarnas sudah menuju ke lokasi. Kami juga sudah mengerahkan satu kapal feri KMP Ngafi untuk ikut menyusuri jejak KMP Bandeng,” ujar Wisnu menanggapi insiden kapal tenggelam tersebut.