TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan untuk mengurangi current account deficit (CAD) pemerintah memang harus membatasi impor. Namun menurut Piter pemerintah perlu berhati-hati memilih barang impor yang akan dibatasi.
Baca: Sri Mulyani: Pemerintah Akan Kendalikan Impor Barang Modal BUMN
"Untuk mengurangi defisit current account pemerintah memang harus membatasi impor. Tentunya harus terpilih karena kalau salah membatasi bisa berdampak negatif terhadap ekspor dan inflasi," kata Piter saat dihubungi, Rabu, 15 Agustus 2018.
Hal tersebut merespons rencana pemerintah yang akan membatasi impor. Kemarin 14 Agustus 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan mengidentifikasi 500 komoditas yang selama ini masih diimpor apakah dapat diproduksi di dalam negeri. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mengurangi defisit transaksi berjalan.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah berusaha mengamankan defisit transaksi berjalan. Seperti diketahui, defisit transaksi berjalan mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal kedua tahun 2018. Defisit itu melebar dibandingkan dengan 2,2 persen pada kuartal sebelumnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah pengendalian impor. "Saat ini kami bersama Menteri Perdagangan dan (Menteri) Perindustrian akan mengidentifikasi 500 komoditas yang memang bisa diproduksi dalam negeri apakah akan bisa melakukan subtitusi impor sementara kita melakukan pengendalian dari sisi impornya," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga akan menerapkan pajak penghasilan (Pph) impor 7,5 persen untuk barang-barang yang berhubungan barang konsumsi maupun bahan baku. Menurut dia, pemerintah akan mengendalikan barang yang permintaannya melonjak tinggi tapi tidak betul-betul strategis dan dibutuhkan dalam perekonomian.
Lebih lanjut Piter mengatakan barang yang sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri manufaktur yang memproduksi barang-barang ekspor jangan sampai dibatasi.
"Demikian juga dengan barang-barang pangan, karena bisa memicu kelangkaan dan inflasi," kata Piter.
Di sisi lain, kata Piter membatasi impor barang-barang konsumsi seperti barang-barang elektronik akan berdampak positif tanpa banyak implikasi.
Baca juga: Sri Mulyani Minta 500 Komoditas Impor Dibatasi, Ini Sebabnya
Piter menilai dalam jangka pendek kebijakan membatasi impor ini akan efektif menahan pelebaran atau bahkan mengurangi CAD. "Tapi impossible membuat CAD positif," kata Piter.
Menurut Piter dalam kondisi di mana sumber tekanan rupiah begitu beragam, harapan yang lebih realistis adalah cadangan devisa tidak tergerus habis. Piter menuturkan saat ini memang bukan waktunya berharap peningkatan cadangan devisa dapat terjadi.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS