"

Sri Mulyani Jelaskan Perbedaan Perekonomian Turki dengan Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Ketua Inasgoc Erick Thohir mengecek persiapan Asian Games 2018 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Senin, 13 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Ketua Inasgoc Erick Thohir mengecek persiapan Asian Games 2018 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Senin, 13 Agustus 2018. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan perbedaan perekonomian Indonesia dengan Turki. Menurut Sri Mulyani secara keseluruhan ekonomi Indonesia tetap terjaga.

BACA: Kunjungi MPC Asian Games 2018, Sri Mulyani Cicipi Croissant

Sri Mulyani mengatakan sekarang semua analis melihat sisi apa yang menjadi pemicu terhadap kekhawatiran dihubungkan dengan situasi yang ada di Turki. Hal yang selalu yang muncul, kata Sri Mulyani adalah dari sisi current account defisit atau CAD Indonesia.

"Walaupun 3 persen itu tidak setinggi waktu taper tantrum, tapi kami akan tetap hati-hati dan menjaga supaya dia tidak menjadi sumber kerawanan yang kemudian dijadikan alasan," kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung Dhanapala, Kemenkeu, Selasa, 14 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani perbedaan yang sangat nyata antara Indonesia dengan Turki, yaitu pada inflasi Indonesia 3,5 persen, sedangkan di Turki sudah di atas 15 persen. Lalu pada sisi pertumbuhan, kata Sri Mulyani, Indonesia sekitar 5 persen, tapi itu tidak berhubungan dengan CAD yang tinggi seperti di Turki.

"Dan utang-utang dari sisi forex yang dilakukan swasta, maupun perbankan, maupun Indonesia secara keseluruhan termasuk public debt, itu relatif masih dalam posisi controlable," kata Sri Mulyani.

BACA: Sri Mulyani: Ada Risiko Tekan Defisit Neraca dengan Kurangi Impor

Jadi, kata Sri Mulyani Indonesia tidak dalam posisi perekonomian yang eksposur atau terdampak terhadap pertukaran asing yang sangat besar. Hal itu karena pemerintah sudah pernah melakukan langkah-langkah mengurangi eksposure sejak 2015 atau pada waktu terjadinya taper tantrum.

"Jadi sebetulnya dari sisi swasta mereka juga sangat aware terhadap kemungkinan terjadinya eksposur kalau meminjam dari sisi mata uang asing. Dari perbankan kita juga sudah lihat dari capital adiclose rationya atau rasio kecukupan modal, NPL, dan sumber pendanaan mereka sendiri, dan dari sisi Kemenkeu, pembiayaan kami dari luar negeri selalu kami hitung secara hati-hati," kata Sri Mulyani.

Kalau umpamanya perekonomian membutuhkan jumlah yang disebut mata uang asing, kata Sri Mulyani, pemerintah akan sesuaikan dengan bagaimana strategi pembiayaan, termasuk pendapatan penerimaan pemerintah yang berasal dari forex."Kan kita mendapatkan penerimaan dari sisi oil dan gas itu semua dalam bentuk mata uang asing. Itu semua yang akan kita seimbangkan," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Tim Lee, ekonom dari sebuah lembaga analis ekonomi piEconomics, mengungkapkan penyebab awal mula terjadinya krisis ekonomi yang menerjang Turki saat ini. Menurut dia, krisis itu terjadi karena perekonomian yang memiliki ketergantungan tinggi pada investor asing.

Semua ini bermula pada 2011. Saat itu, kata Lee, bank-bank sentral di seluruh dunia ramai-ramai memulihkan negara-negara masing-masing dari krisis keuangan. Tiga tahun sebelumnya, pada 2008, krisis ekonomi memang mendera beberapa negara.

Di Turki, banyak bank yang kemudian meminjam uang dalam bentuk dolar dari luar negeri untuk dipinjamkan ke perusahaan lokal. Tujuannya membuat perusahaan-perusahaan itu bisa tumbuh cepat. "Jadi, ekonomi Turki makin bergantung pada pembiayaan dari luar," ujar Lee sebagaimana dikutip dari The New York Times, Minggu, 12 Agustus 2018.

Saat ini, nilai mata uang lira milik Turki terus mengalami pelemahan. Nilai mata uang lira bertengger di angka 6,42 lira per dolar Amerika Serikat atau turun 16 persen dari hari sebelumnya.

Nilai tukar mata uang Turki sudah anjlok 70 persen sejak awal tahun. Pada 1 Januari 2018, nilainya masih bertengger di angka 3,78 lira per dolar Amerika. Artinya, nilai mata uang sudah anjlok sekitar 69 persen atau mendekat 70 persen, lebih tinggi dari yang dikabarkan semula, yaitu 40 persen.

Baca berita tentang Sri Mulyani lainnya di Tempo.co.

FAJAR PEBRIANTO








Terpopuler: Stafsus Sri Mulyani Sibuk Meminta Maaf, Tips Beli Tiket Pesawat Saat Musim Lebaran

39 menit lalu

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Yustinus Prastowo saat dimintai keterangan soal data transaksi janggal Rp 300 triliun di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Maret 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Terpopuler: Stafsus Sri Mulyani Sibuk Meminta Maaf, Tips Beli Tiket Pesawat Saat Musim Lebaran

Berita terpopuler pada Sabtu, 25 Maret 2023 dimulai dari Staf Khusus Menkeu Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, yang akhir-akhir ini sibuk meminta maaf.


Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo Sibuk Sampaikan Maaf Sepekan Ini, Soal Bea Cukai dan Pajak

16 jam lalu

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo Sibuk Sampaikan Maaf Sepekan Ini, Soal Bea Cukai dan Pajak

Sepekan ini Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo sibuk menyampaikan permintaan maaf antara lain kepada Alisaa Wahid dan komika Dodit Mulyanto.


Kronologi Pegawai Bea Cukai Viral Usai Komentari Curhat Warganet Soal Pajak hingga Direspons Stafsus Sri Mulyani

1 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai memeriksa penumpang di bandara. Dok. Bea Cukai
Kronologi Pegawai Bea Cukai Viral Usai Komentari Curhat Warganet Soal Pajak hingga Direspons Stafsus Sri Mulyani

Seorang pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu Widy Heriyanto viral di media sosial karena komentarnya terhadap curhatan warganet yang dinilai tak pantas.


Turki Renovasi Masjid Agung Hagia Sophia Sambut Ramadan 2023

1 hari lalu

Seorang pria mengambil gambar dengan ponselnya saat mengikuti salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan, di Ayasofya-i Kebir Camii atau Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, 8 April 2022. Masjid ini kembali mengadakan salat tarawih berjemaah setelah 88 tahun. REUTERS/Murad Sezer
Turki Renovasi Masjid Agung Hagia Sophia Sambut Ramadan 2023

Masjid Agung Hagia Sophia telah didekorasi untuk menyambut Ramadan tahun ini.


Terkini Bisnis: Penjelasan Kepala PPATK soal Transaksi Janggal Rp 349 T, Anak Buah Sri Mulyani Minta Maaf

3 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terkini Bisnis: Penjelasan Kepala PPATK soal Transaksi Janggal Rp 349 T, Anak Buah Sri Mulyani Minta Maaf

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana bercerita pernah ditelepon Sekretaris Kabinet Pramono Anung terkait transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.


Stafsus Sri Mulyani Minta Maaf soal Piala Fatimah Zahratunnisa Dikenai Pajak Rp 4 Juta

3 hari lalu

Yustinus Prastowo. antaranews.com
Stafsus Sri Mulyani Minta Maaf soal Piala Fatimah Zahratunnisa Dikenai Pajak Rp 4 Juta

Kemenkeu sungguh berempati dan menyesalkan kejadian yang dialami Fatimah Zahratunnisa yang dikenai pajak Rp 4 juta oleh petugas bea cukai.


Terpopuler: PPATK Tegaskan Transaksi Mencurigakan Rp 349 T Bukan di Kemenkeu, 5 Juta Buruh Akan Mogok

4 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: PPATK Tegaskan Transaksi Mencurigakan Rp 349 T Bukan di Kemenkeu, 5 Juta Buruh Akan Mogok

Berita terpopuler bisnis pada Selasa, 21 Maret 2023, dimulai dari penjelasan Kepala PPATK soal transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun.


Rapat Soal Transaksi Mencurigakan dengan PPATK, DPR Usul Bentuk Pansus

4 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rapat Soal Transaksi Mencurigakan dengan PPATK, DPR Usul Bentuk Pansus

DPR mengusulkan pembentukan Pansus Transaksi Mencurigakan untuk menindaklanjuti laporan PPATK.


Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun, DPR Bakal Panggil Sri Mulyani, Mahfud MD dan Ivan

4 hari lalu

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memberikan penjelasan dan pemaparan saat menghadiri rapat kerja Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun, DPR Bakal Panggil Sri Mulyani, Mahfud MD dan Ivan

Komisi III DPR RI berencana memanggil Menkeu Sri Mulyani, Menkopolhukam Mahfud MD, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana terkait isu transaksi mencurigakan Rp 349 triliun.


DPR Kompak Cecar PPATK Soal Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun

4 hari lalu

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa (kanan), dan Ahmad Sahroni saat memimpin rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
DPR Kompak Cecar PPATK Soal Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dicecar DPR soal transaksi mencurigakan Rp 349 yang diungkap Menkopolhukam Mahfud Md.