TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia dibuka kembali melanjutkan pelemahan sebesar 10,52 poin. Hal ini seiring dengan masih khawatirnya investor terhadap sentimen eksternal, Selasa, 14 Agustus 2018.
BACA: Analis Jelaskan Dampak Krisis Turki ke Anjloknya IHSG
IHSG dibuka melemah 10,52 poin atau 0,18 persen menjadi 5.850,71. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,61 poin atau 0,28 persen menjadi 920,61.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, mengatakan investor masih bereaksi negatif terhadap gejolak ekonomi Turki sehingga meredam selera investasi untuk pasar negara berkembang.
"Sebagian investor masih khawatir situasi di Turki dapat berdampak pada emerging market di dunia, termasuk Indonesia," katanya. Kendati demikian, menurut dia, komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional akan meredam kekhawatiran investor dan kembali masuk ke pasar saham domestik. Apalagi harga saham saat ini relatif rendah sehingga ada potensi untuk diakumulasi.
BACA: Krisis Turki, Bagaimana Dampaknya Terhadap Pasar Modal Indonesia?
"Terbuka momentum bagi investor untuk mengakumulasi saham yang telah tertekan. Dengan kondisi ekonomi nasional yang tumbuh, terbuka peluang bagi saham untuk kembali naik," kata Reza.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan tekanan global yang menjadi sentimen negatif diperkirakan mulai mereda pada perdagangan, sehingga pelemahan IHSG tidak terlalu dalam. "Kepanikan investor mulai surut dan dapat memberikan peluang bagi indeks di kawasan Asia, termasuk IHSG, untuk bergerak ke area positif," tuturnya.
Adapun pada bursa regional, indeks Nikkei naik 278,29 poin (1,27 persen) ke 22.135,63, indeks Hang Seng melemah 124,47 poin (0,45 persen) ke 27.812,10, dan indeks Strait Times melemah 5,60 poin (0,17 persen) ke posisi 3.239,74.
Baca berita tentang IHSG lainnya di Tempo.co.