TEMPO.CO, Jakarta- Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno atau Sandiaga menolak menjelaskan soal kemungkinan dijualnya saham Saratoga Investama Sedaya terkait pemilihan presiden atau Pilpres 2019 mendatang.
Baca juga: Ditanya Kekayaannya yang Susut 40 Persen, Sandiaga: Aduh Sedihnya
"Saya enggak bisa kasih tahu, itu kan sensitive information," ujar dia di Kantor Muhammadyah, Senin malam, 13 Agustus 2018.
Nilai saham Saratoga terus naik, terutama setelah Sandiaga ditunjuk Prabowo Subiyanto untuk menjadi wakilnya. Pada hari pertama pengumuman, berdasarkan data RTI saham emiten berkode SRTG itu tercatat naik sebesar 0,82 persen ke level 3.710 per saham pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Sejak awal perdagangan SRTG dibuka pada level 3.650.
Pada penutupan perdagangan pada Senin, 13 Agustus 2018, saham emiten berkode SRTG itu tercatat naik 40 poin dan ditutup pada level 3.830. Sandiaga Uno memiliki 754.115.429 saham di SRTG atau setara 27,79% dari total saham.
Sandiaga mengatakan dia akan melaporkan kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat ini, dia sedang menyiapkan pelaporan kekayaan, termasuk harga saham yang dia miliki yang dalam beberapa waktu ini nilainya terus meningkat.
Rencananya, Sandiaga akan menyambangi KPK terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN), pada pukul 13.00. "Karena LKHPM menyangkut harga saham yang saya miliki," ucap dia.
Pada pelaporan harta kekayaan atau LHKPN pada pemilihan gubernur 2017 lalu, Sandiaga Uno memiliki total kekayaan sekitar Rp 3,8 triliun pertanggal 29 September 2016. Harta Sandiaga terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 133 miliar berupa tanah dan bangunan. Sedangkan harta bergerak Sandiaga senilai Rp 375 juta dan harta bergerak lainnya senilai Rp 3,2 miliar.
Sandiaga juga mempunyai harta kekayaan berupa surat berharga sebesar Rp 3,7 triliun dan US$ 1,3 juta, giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 12,9 miliar dan US$ 30,2 juta.
DIAS PRASONGKO