TEMPO.CO, Jakarta - PT Industri Kereta Api (persero) atau INKA memastikan tak ada gangguan signifikan yang terjadi pada kereta rel ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. Direktur INKA, Budi Noviantoro, mengatakan penghentian kereta saat beroperasi menjadi prosedur standar kala terjadi gangguan teknis sekecil apapun.
Baca: Kereta LRT Palembang Mogok, Penumpang Panik dan Menangis
"Dalam uji operasi, wajar ada proses seperti ini. Itu gangguan teknis kecil dan tak perlu sampai ada penggantian komponen," ujar Budi pada Tempo, Senin 13 Agustus 2018.
Perjalanan LRT Palembang empat terhenti saat melintasi rel antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta pada Ahad lalu. Kondisi itu memaksa otoritas kereta mengevaluasi penumpang melalui jalur khusus atau walk way. Penumpang pun diarahkan menuju Stasiun Jakabaring atau Stasiun Polresta. Mogoknya LRT tersebut diketahui terjadi lebih dari sekali sejak mulai diuji publik pada 23 Juli lalu.
Budi tak menampik adanya temuan masalah pada sarana kelistrikan atau short circuit yang menyebabkan terhentinya kereta. "Pada Ahad lalu, ada kabel yang kurang panjang, sehingga saat tikungan pendek tertarik sedikit. Sambungannya sudah diperkuat, tak bermasalah."
Gangguan teknis lainnya, ujar Budi, terkait dengan sensor kereta yang terhubung dengan sistem keamanan (failure safe). Secara otomatis, kereta tak dapat berjalan jika sensor yang terdapat di setiap pintu masih menyala. Alasannya, beragam, seperti karena adanya pergerakan penumpang saat pintu akan menutup.
"Sebenarnya masinis bisa switch mode ke shorcut dan kereta bisa berjalan lagi. Tapi kan LRT ini baru beroperasi, wajar dia (masinis) memilih tidak melakukan apa-apa dulu," tutur Budi. "Meski tak disengaja, ini jadi semacam latihan, karena evakuasi memang sudah jadi prosedur standar, kita utamakan keselamatan."
Budi memastikan sudah ada 5 set kereta LRT Palembang yang siap beroperasi. Jumlahnya diupayakan menjadi 6 set sebelum 20 Agustus mendatang. "Nanti totalnya 8 train set. Selalu ada 1 set yang menjadi cadangan, jadi saat Asian Games ada 5 yang jalan (beroperasi)."
Kementerian Perhubungan sempat menyampaikan permohonan maaf kepada publik terkait insiden tersebut. Lewat pernyataan tertulis, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, pun menjanjikan evaluasi menyeluruh terhadap operasional LRT Palembang sebelum masa pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus nanti. "Maaf sebesar-besarnya kepada pengguna LRT atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata dia.
Baca: INASGOC Pastikan LRT Palembang Tetap Dipakai di Asian Games 2018
Adapun Vice President Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (persero), Agus Komarudin, memastikan pihaknya membuka posko pengawasan operasional LRT selama pelaksanaan Asian Games. Tim pengawas nantinya akan diisi perwakilan pemerintah, KAI, INKA, konsultan proyek, hingga penyedia fasilitas kelistrikan seperti PT Len Industri (persero).
YOHANES PASKALIS PAE DALE | FAJAR PEBRIANTO