TEMPO.CO, Jakarta - Jebloknya nilai tukar rupiah hingga menembus level psikologis terbaru hari ini ke Rp 14.600 per dolar AS membuat Bank Indonesia akhirnya angkat bicara. Bank sentral yakin dapat mengendalikan pelemahan nilai tukar rupiah dengan cara intervensi ke pasar valuta asing.
Baca: Krisis Turki, Hubungan Dagang Turki dan Indonesia Terimbas?
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendasrah, mengatakan, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas untuk memastikan likuiditas valas terjaga agar harga dolar AS tidak semakin tinggi. Jika tekanan yang datang semakin kuat, BI akan menjalankan dual intervensi dengan stabilisasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN). "Sejauh ini (tekanan) masih bisa dikendalikan, sedang kita upayakan," ujar dia, Senin, 13 Agustus 2018.
Adapun untuk stabilisasi pasar finansial domestik, BI biasanya melakukan intervensi di pasar valas, dan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Hal itu merupakan langkah yang kerap disebut BI sebagai intervensi ganda.
Baca: Rupiah Jeblok, Luhut: RI Lebih Baik Ketimbang 3 Negara Ini
Nanang menyebut seluruh gejolak di pasar keuangan domestik pada hari Senin ini karena rentetan aksi investor yang mewaspadai efek berlanjutnya tekanan perekonomian Turki ke pasar keuangan global. Seperti diketahui pasar keuangan global sedang bergejolak karena kekhawatiran merambatnya imbas negatif dari gejolak sistem keuangan di Turki.
Mata uang Lira telah anjlok parah dan Senin ini berada di posisi 7,24 lira per dolar Amerika Serikat (AS). Angka itu menunjukkan Lira Turki telah melemah melebihi 40 persen sepanjang 2018 ini, seperti dikutip Antara dari Reuters.
Gejolak sistem keuangan di Turki berawal dari intervensi yang terlalu kuat dari Presiden Turki Erdogan untuk menurunkan suku bunga acuan, dan memburuknya hubungannya Turki dengan Amerika Serikat. Di pasar domestik, pada pembukaan perdagangan Senin ini, Rupiah melemah hingga 157 poin menjadi Rp 14.643 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.486 per dolar AS.
Di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Senin ini, satu dolar AS setara dengan Rp 14.583 atau menunjukkan depresiasi rupiah sebesar 146 poin dibanding Jumat pekan lalu yang sebesar Rp 14.437 per dolar AS. Perkembangan pasar spot Senin siang ini hingga pukul 11.45 WIB, Rupiah diperdagangkan di Rp 14.612 per dolar AS.
ANTARA