TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Rusia berpeluang untuk mengembangkan dan mengelola jalur kereta api di Sumatera Barat, yang mana dapat meningkatkan perekonomian daerah di wilayah tersebut.
Baca juga: Investasi Proyek Kereta Api di Kaltim Akan Dibahas di Rusia
"Kerjasama pengembangan jalur kereta api masuk dalam pembahasan kita saat menghadiri Festival Indonesia di Moskow pada 3-5 Agustus 2018. Ada pengusaha di sana yang tertarik," kata Kepala Dinas Penanaman Modal (DPM) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Maswar Dedi di Padang, Senin, 13 Agustus 2018.
Menurut Maswar, delegasi Sumatera Barat telah memaparkan kondisi dan potensi pengelolaan kereta api di wilayah tersebut pada pihak yang tertarik di Rusia, termasuk rencana Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk mengaktifkan kembali seluruh jalur kereta api, bahkan mengkoneksikannya ke Provinsi Riau.
Namun, rencana itu belum bisa direalisasikan karena dana yang dialokasikan untuk reaktivasi itu dialihkan untuk proyek yang dinilai lebih mendesak, yaitu LRT Jabodebek sebesar Rp 2 triliun pada 2017.
Baca juga: Proyek Kereta Api di Kaltim, Investor Rusia Siapkan Rp 48 Triliun
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyebutkan, pemerintah saat ini sedang berupaya untuk mencari alternatif anggaran untuk melanjutkan rencana reaktivasi jalur kereta api itu. "Rencananya tetap dilanjutkan, tetapi dicari mekanisme penganggarannya selain dari APBN," kata Maswar.
Sektor swasta, menurut Maswar, menjadi salah satu alternatif yang sangat memungkinkan. Ia pun sangat mendukung dan mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar bisa merealisasikannya.
ANTARA