TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali melemah pada hari ini, Senin, 13 Agustus 2018. Berdasarkan RTI Business pukul 11.52 WIB, kurs tercatat pada level Rp 14.613 per dolar AS atau anjlok 0,88 persen setelah dibuka pada level Rp 14.486 per dolar AS.
Baca: Rupiah Melemah, Kepala BKPM: Investasi Kuartal II Tumbuh Melambat
Sementara, Jakarta Insterspot Dollar Rate Bank Indonesia alias JISDOR BI mencatat rupiah berada pada level Rp 14.583 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan pelemahan yang signifikan bila dibandingkan pada Jumat pekan lalu yang tercatat Rp 14.437 per dolar AS.
Rupiah sempat menembus level Rp 14.503 per dolar AS pada 3 Agustus 2018. Namun rupiah berangsur menguat pada pekan berikutnya dengan mencapai Rp 14.481 pada 6 Agustus 2018. Kurs terus menguat hingga puncaknya Rp 14.422 per dolar AS pada 9 Agustus 2018, sebelum akhirnya kembali loyo.
Baca: Rupiah Jeblok, Luhut: RI Lebih Baik Ketimbang 3 Negara Ini
Sebelumnya, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan rupiahakan bergerak fluktuatif pekan depan. Rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp 14.440 - Rp 14.520 per dolar Amerika Serikat.
Salah satu faktor penyebabnya adalah tekanan global yang berasal dari krisis Turki. "Tekanan global berasal dari kekhawatiran krisis Turki dengan anjloknya Lira 20 persen akan menyebar ke Eropa dan negara berkembang lainnya," kata Bhima saat dihubungi, Ahad, 12 Juli 2018.
Karena itu, kata Bhima, aset emerging market agak dihindari. Sedangkan sentimen dalam dari dalam negeri, investor lebih dipengaruhi rilis data defisit transaksi berjalan yang menembus 3 persen terhadap PDB di kuartal II di 2018.
Bhima juga menyebutkan sentimen dalam negeri khususnya soal pendaftaran capres dan cawapres ditanggapi beragam. Pasar khususnya investor asing, kaget saat Jokowi memilih Ma'aruf Amin yang dinilai belum kompeten menyelesaikan masalah ekonomi yang mendesak.
"Sementara visi misi Prabowo-Sandi dinilai masih abstrak. Ini membuat IHSG lebih ditopang investor domestik, sementara investor asing dalam 1 minggu terakhir membukukan penjualan bersih Rp 733 miliar," kata Bhima.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan rupiah pada pekan ini berpotensi melemah terimbas perang dagang. "Untuk profit taking sepertinya sudah akan berakhir," kata William. Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.380 - Rp 14.500.
HENDARTYO