Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1,2 Juta Ton Sampah Mencemari Laut Indonesia

image-gnews
Pedagang membersihkan puing-puing dan sampah yang terbawa air gelombang laut di Pantai Berkas, Bengkulu, Rabu, 25 Juli 2018. Tak hanya merusak lapak pedagang, gelombang tinggi itu juga membawa sampah hingga ke jalan raya. ANTARA
Pedagang membersihkan puing-puing dan sampah yang terbawa air gelombang laut di Pantai Berkas, Bengkulu, Rabu, 25 Juli 2018. Tak hanya merusak lapak pedagang, gelombang tinggi itu juga membawa sampah hingga ke jalan raya. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat ada 1,2 juta ton sampah yang mencemari laut Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan di 18 Kabupaten/Kota pada 2017, diketahui estimasi total sampah laut mencapai 1,2 juta ton dengan rata-rata timbulan sampah laut sebanyak 106.385 gram/m2.

Baca juga: Banyak Sampah Elektronik Tak Terpakai? Kelola dengan Cara Ini

"Perhitungan dan analisis sampah pesisir yang telah dilakukan Ditjen PPKL pada 2017 menunjukan bahwa komposisi sampah laut berukuran makro atau diatas 2,5 cm didominasi plastik sebanyak 31,44 persen dan kayu sebanyak 29,75 persen. Sisanya secara berurutan yaitu kaca dan keramik, karet, kain, busa plastik, logam, kertas dan kardus, serta bahan lainnya," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan M.R. Karliansyah dalam rilis yang diterima Tempo, 13 Agustus 2018.

Karliansyah mengatakan pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut merupakan persoalan yang dihadapi di berbagai wilayah Indonesia. Persoalan yang semakin meningkat disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang terjadi di daratan dan lautan.

"Salah satu sumber pencemaran dan kerusakan dari aktivitas manusia yang telah berdampak pada keseimbangan dan kelestarian fungsi ekosistem pesisir dan laut adalah adalah sampah laut. Permasalahan inilah yang menjadi salah satu fokus utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Karliansyah, selain dari daratan, sumber pencemaran pesisir dan laut ada juga yang bersumber dari lautan. Sampah plastik di lautan misalnya, sekitar 20 persen berasal dari sektor pelayaran dan perikanan. Meski demikian sekitar 80 persen, berasal dari daratan.

"Sampah plastik di lautan yang berasal dari darat bersumber dari aliran sungai yang bermuara di laut dan kawasan pesisir, di mana wilayah pesisir Indonesia mencakup 50 persen areal daratan dengan tingkat populasi 70 persen tinggal di wilayah," ujar dia.

Karliansyah menambahkan berkaitan dengan pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut, Pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional telah menyatakan komitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sampai 70 persen pada 2025.

"Aksi untuk mencapai komitmen tersebut akan dilakukan melalui empat strategi yaitu peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan, pengelolaan sampah plastik teresterial, pengelolaan sampah plastik di pesisir dan laut serta mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, penegakan hukum, dan penelitian dan pengembangan," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

16 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

17 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

22 hari lalu

Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

30 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

44 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

48 hari lalu

Jakpro Meraih Penghargaan Penerapan K3 dan 5R di Lingkungan Kerja

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Companies in Health, Safety, Security, and Environmental (HSE) Implementation 2024 dari SWA Media. Penghargaan diserahkan di Ceria Room, Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.


Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

49 hari lalu

Balikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana

Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.


Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

54 hari lalu

Pembacaan sumpah Direktur LBH Pekanbaru di Auditorium FH Universitas Islam Riau (UIR), didampingi Erwin (Ketua Pelaksana), Andi Wijaya, dan M. Isnur., pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Ellya Safriani/TEMPO
Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.


Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

54 hari lalu

Putri Tanjung dan Chairul Tanjung. Foto/Instagram
Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

Chairul Tanjung mengungkap tantangan perekonomian pada tahun ini, baik itu dari sisi global maupun dari dalam negeri. Apa saja?


Pakar Dorong Regulasi Filter Plastik Puntung Rokok untuk Kurangi Dampak Kesehatan dan Lingkungan

54 hari lalu

Anggota komunitas Operasi Semut menunjukkan sampah puntung rokok yang dikumpulkan saat car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 25 Februari 2024. Komunitas Operasi Semut dan Yayasan Yatim Mandiri menggelar aksi membersihkan sampah di area car free day dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Dorong Regulasi Filter Plastik Puntung Rokok untuk Kurangi Dampak Kesehatan dan Lingkungan

Puntung rokok adalah barang yang paling banyak dibuang sembarangan secara global.