TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas bursa berencana membentuk perusahaan teknologi informasi atau IT. Yakni PT Bursa Efek Indonesia atau BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia atau KPEI.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan perusahaan ini bakal menjadi unit usaha untuk memberikan solusi teknologi informasi bagi pelaku di pasar modal termasuk kepada SRO.
BACA: Cerita Habibie Bangun Pagi Demi Antar MD Pictures Melantai di Bursa
"Dalam waktu dekat kami lakukan persiapan pendirian, jadi diharapkan sebelum akhir tahun ini, dua bulan ini lah, kalau enggak September, Oktober," kata Hasan saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Agustus 2018.
Menurut Hasan, rencana pembentukan perusahaan ini sudah ada dalam perencanaan anggaran BEI. Menurut dia, BEI nanti bakal menyetor modal awal sebanyak Rp 25 miliar kepada anak perusahaan ini.
BACA: MD Pictures Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
Selain BEI, Hasan melanjutkan, KSEI dan KPEI juga akan ikut menyetor modal awal bagi perusahaan teknologi ini. Masing-masing, akan menyetor modalnya sebanyak Rp 25 miliar. "Jadi nanti modal awal yang disetor itu total ada Rp 75 miliar. Masing-masing, baik BEI, KPEI dan KSEI, bakal punya sepertiga modal dalam pembangunan," kata dia.
Selain itu, Hasan juga berharap, rencana pembangunan perusahaan teknologi informasi ini, bisa membantu rencana untuk membangun perusahaan efek daerah. Khususnya mengenai infrastruktur teknologi di daerah yang berkaitan dengan pasar modal.
Adapun pengembangan perusahaan ini bakal membantu bagi anggota bursa atau AB yang belum mampu untuk melakukan investasi pada infrastruktur online. Karena selama ini, AB harus berinvestasi untuk membayar biaya operator tiap bulannya. Dengan adanya perusahaan ini, para AB bisa memiliki opsi untuk membayar biaya bulanan atau biaya per transaksi.