Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perjuangan Siti Rukayah, Eks TKI yang Sukses Jadi Juragan Tenun

image-gnews
Aktivitas menenun di rumah Siti Rukayah di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. (Hari Tri Warsono - Tempo)
Aktivitas menenun di rumah Siti Rukayah di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. (Hari Tri Warsono - Tempo)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan tenun ikat asal Kediri, telah lama dikenal orang. Dikerjakan secara turun temurun, usaha ini sempat mengalami pasang surut.

Adalah Siti Rukayah, salah satu pengrajin tenun ikat, pemegang merek Medali Mas. Bersama suaminya, Munawar, ia membesarkan usaha tenun ikat sejak 1989. Produk Medali Mas kini tak hanya untuk dalam negeri, melainkan menembus pasar Amerika Serikat.

Rata-rata setiap bulannya, Rukayah membukukan omzet hingga Rp 300 juta. Dengan jumlah pekerja 98 orang, kapasitas produksi per hari bisa mencapai 60 hingga 70 potong kain. Harga jual bervariasi mulai Rp 160 ribu sampai Rp 380 ribu per potong.

Kisah sukses Siti Rukayah tak dimulai dalam sekejap. Perjalanan panjang dan jatuh bangun dalam berbisnis sudah dilaluinya.

Perempuan berusia 48 tahun ini mengatakan berkenalan dengan industri tenun melalui keluarga suaminya. Munawar, sang suami adalah pengrajin tenun. Setelah menikah, Rukayah ikut memproduksi kain dengan berbekal mesin tenun warisan sang mertua.

Saat itu Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri belum dikenal sebagai sentra tenun ikat. Industri tenun di sana redup. Dari lima kawasan sentra tenun ikat di Kediri, hanya Kelurahan Bandar Kidul saja yang masih mempertahankan bisnis ini, salah satunya Siti Rukayah.

Siti Rukayah menunjukkan pakaian yang dijahit dari kain tenun buatannya.

Tak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah seni, Siti Rukayah belajar menggambar secara autodidak. “Saya menggambar sendiri sesuai angan-angan. Sebagian juga mencontoh motif lain yang saya ubah,” kata Rukayah kepada Tempo, Kamis 9 Agustus 2018.

Bisnisnya sempat moncer. Dia menambah mesin tenun dari dua menjadi 15 unit dan merekrut beberapa pekerja. Namun seiring dengan krisis ekonomi pada 1997, usahanya pun meredup. “Tak ada yang bisa kami lakukan selain menutup usaha,” ujar Rukayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia memutuskan menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi untuk mengumpulkan modal. Dua tahun di sana, Rukayah pulang kampung dengan membawa uang tunai Rp 14 juta.

Gajinya selama di Arab Saudi itu dijadikan modal usaha. Satu per satu bekas karyawannya ditarik kembali untuk membantu. “Pemasaran saya lakukan sendiri dari rumah ke rumah,” kata Rukayah.

Sepulang dari Arab, Siti Rukayah aktif di Dinas Koperasi Kota Kediri. Dia mendapat bantuan kredit dari Bank Jatim. “Kami ingin membangkitkan kembali Kelurahan Bandar Kidul sebagai sentra tenun ikat,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Apip Permana.

Berbeda dari sebelumnya, Siti Rukayah menggandeng perbankan untuk melakukan ekspansi bisnis. Semula ia enggan berurusan dengan pihak bank karena takut akan ancaman denda dan asetnya disita.

Kini Siti Rukayah tercatat sebagai salah satu debitor Bank Jatim yang aktif mengajukan pinjaman untuk pengembangan bisnis. “Saya mengajukan pinjaman lagi ke Bank Jatim untuk menambah mesin,” kata Rukayah.

Berbekal pinjaman tersebut, bisnis Siti Rukayah kian berkembang. Mesin tenunnya bertambah dari 15 menjadi 35 unit. Dengan hanya membayar bunga pinjaman enam persen per tahun, Rukayah mampu mengelola dana yang diterima untuk mendongkrak omzet.

Kesuksesan Siti Rukayah ini sekaligus menjadi tolok ukur efektivitas kredit dana bergulir dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Melalui Bank Jatim, Pemprov Jatim berupaya menguatkan modal usaha bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Dengan persyaratan mudah dan bunga ringan, Bank Jatim memastikan setiap pelaku usaha dalam keadaan sehat, produktif dan berkembang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

31 menit lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

2 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

4 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

5 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

A teller at a Bank Mandiri branch handles Indonesian Rupiah currency during a transaction in Jakarta. Wahyu Putro A/Antara Foto
Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.


BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

20 hari lalu

Logo Bank BCA. wikipedia.org
BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA meraih dua penghargaan bank terbaik dari Euromoney Global Private Banking Awards 2024.


Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

21 hari lalu

Warga menunjukan hasil penukaran uang baru di mobil layanan kas keliling Bank Indonesia di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa 28 Maret 2023. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara menyediakan layanan penukaran uang di 67 titik yang tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara dengan bekerja sama bank nasional dan menyediakan uang tunai sebesar Rp867 milar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan uang tunai baru saat Ramadhan dan Idul Fitri. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Ini Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 di Bank DKI dan Muamalat, Terakhir Besok

Nasabah juga dapat menukar uang baru layak edar untuk memenuhi kebutuhan saat momen Lebaran 2024 Bank DKI dan Bank Muamalat. Ini syaratnya.


PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

21 hari lalu

Ilustrasi PermataBank. Dok PermataBank
PermataBank akan Tebar Dividen Tunai Rp 25 per Saham

PermataBank akan bagikan dividen tunai sebesar Rp 904 miliar atau Rp 25 per saham dari total laba bersih tahun 2023.


BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

36 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin ketika menyampaikan pidatonya dalam acara Santunan 3.333 Anak Yatim PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.


Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

37 hari lalu

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja. TEMPO/Amston Probel
Siap-siap, Bank OCBC NISP akan Bagi Dividen Tunai Senilai Rp 1,65 Triliun

Bank OCBC NISP Tbk. akan membagikan dividen tunai senilai Rp 1,65 triliun atau Rp 72 per saham dari total laba tahun 2023.