TEMPO.CO, Jakarta - Kapal ikan bekas milik asing yang beberapa waktu lalu terbakar di dermaga sisi barat Pelabuhan Benoa, Bali, akan dilelang, dilakukan scrapping, atau dipotong untuk mempercantik dermaga sisi barat pelabuhan tersebut sebelum pertemuan IMF-World Bank 2018 dilaksanakan.
Baca juga: Luhut Pandjaitan: Rencana Pertemuan IMF - World Bank Tak Berubah
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dermaga barat Pelabuhan Benoa harus dibersihkan sebelum pertemuan tahunan itu digelar. Di pelabuhan tersebut, terdapat 173 kapal penangkap ikan bekas milik asing dengan jumlah yang terbakar mencapai 36 kapal.
Luhut menjelaskan, jika kapal eks asing tersebut masih ditempatkan di sana, maka kemungkinan kembali terjadinya kebakaran akan semakin besar. Pembersihan kapal eks asing itu sendiri diyakini dapat rampung dalam waktu dua bulan.
"Kita harap sebelum IMF (pertemuan IMF-World-Bank) bisa lah, masalah-masalah mindahin saja masih ada dua bulan. Nanti saya beritahu Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti)," ujar Luhut, Rabu, 8 Agustus 2018.
Baca juga: Luhut Sebut Dana yang Telah Digunakan untuk IMF World Bank Rp 566 Miliar
CEO Pelindo III Regional Bali Nusra I Wayan Eka Saputra mengungkapkan tidak ada kerusakan berarti pada dermaga barat Pelabuhan Benoa akibat kebakaran itu.
Namun, untuk mencegah peristiwa serupa terjadi, kolam alur dermaga akan ditambah menjadi 4 Mean Low Water Springs (MLWS). Sebelumnya, kolam alur dermaga barat hanya sedalam minus 1,5 MLWS.
"Karena banyak kapal mati. Maka kita harus geser-geser kapal, dan selesai pengerukan kolam alur dermaga timur kita lakukan pendalaman dermaga barat," tutur I Wayan Eka Saputra.
Pertemuan IMF-World Bank 2018 dijadwalkan digelar di Nusa Dua, Bali, pada 12-14 Oktober 2018.