TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia agar membantu para pengusaha kecil dan menengah untuk bisa meningkatkan ekspornya.
Baca: Sri Mulyani: Negara Dirugikan Rp 57 Miliar Akibat Miras Ilegal
"Kami minta LPEI tidak hanya berfokus pada perusahaan mapan yang sudah punya jalur ekspor maupun akses modal," ujar Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Menurut Sri Mulyani, LPEI bisa mengombinasikan program untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan program pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMI). Dengan demikian para pelaku UMKM tetap bisa meningkatkan ekspornya.
Keberadaan LPEI, ujar Sri Mulyani, memang dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada para pelaku ekspor dari berbagai kalangan. Dukungan itu bisa berupa pembiayaan ekspor, jasa konsultasi ekspor, hingga asuransi dan jaminan ekspor.
Peningkatan ekspor menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebab, Sri Mulyani berujar meski pertumbuhan ekonomi triwulan II 2018 menunjukkan kenaikan menjadi 5,27 persen, struktur perekonomian masih perlu diperbaiki.
"Ekspor kita harus terus dipacu," ujar Sri Mulyani. Di samping itu, peningkatan juga diperlukan di sisi investasi, khususnya untuk menaikkan produk yang bisa mensubstitusi impor. Dengan begitu, Sri Mulyani berharap momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus terjaga.
Selain LPEI, kemudahan-kemudahan yang bisa memacu ekspor juga akan diberikan oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai, Beberapa fasilitas yang disiapkan antara lain kawasan berikat dan pusat logistik berikat.
Harapannya fasilitas itu bisa membantu memperbaiki logistik, rantai pasok, dan kecepatan dalam pelaksanaan ekspor. "Juga adanya kepastian dari sisi tarif," kata Sri Mulyani. Selain itu, fasilitas yang akan diberikan adalah kemudahan impor yang berorientasi ekspor.