TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menginisiasi program penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu. Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan Kementerian bersama dengan 35 perusahaan pelat merah memberi diskon 50 persen untuk pemasangan listrik kepada rumah tangga tidak mampu.
Baca: PLN: Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Tahun Depan
"Kami menargetkan pada Maret 2019 sebanyak 317 ribu rumah tangga di Jawa Barat plus di Banten bisa tersambung. Total ada sebanyak 360 ribu rumah tangga yang ditargetkan bisa tersambung listriknya," kata Rini dalam pidatonya saat penandatanganan kerja sama yang diikuti 35 BUMN, di kantor Kementerian BUMN, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Agustus 2018.
Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN Nomor S-114/S.MBU/07/2018, tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten. Dalam surat itu, BUMN diminta berkontribusi melistriki wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian. Diharapkan program ini mampu menembus hingga 103 ribu rumah tangga pada 28 Oktober 2018 dari total 360 ribu rumah tangga.
Rini mengatakan kebijakan ini dilakukan karena selama ini biaya penyambungan listrik dianggap sangat mahal. Menurut PLN, biaya total penyambungan listrik satu rumah tangga mencapai Rp 1,1 juta.
Saat melakukan kunjungan ke Jawa Barat, Rini mengaku melihat bahwa banyak rumah belum tersambung jaringan listrik meskipun tiang listrik PLN berada di dekat rumah. Bahkan masih banyak masyarakat yang menggunakan lampu teplok dengan bahan bakar minyak tanah.
"Kebanyakan yang saya lihat nebeng tetangga, dengan bayaran 20-30 ribu dengan hanya satu lampu. Padahal kalau sudah sambung sendiri bisa lebih murah dan tidak hanya satu lampu," kata Rini.
Karena itu, Rini mengatakan, Kementerian menjalin kerja sama dengan BUMN untuk melakukan subsidi penyambungan listrik ini. Menurut Rini, menciptakan elektrifikasi di seluruh wilayah adalah tanggung jawab bersama, termasuk perusahaan negara.
Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan saat ini di wilayah Jawa Barat rasio elektrifikasi berada di level 96,79 persen. Sedangkan jumlah keluarga yang belum mendapat aliran listrik masih mencapai 334.260 KK.
Jonan mengingatkan, meski ditujukan untuk rumah tangga kurang mampu, ia berharap PLN yang bertanggung jawab bisa menjaga kualitas. "Karena ini menyangkut keselamatan manusia," kata Jonan dalam acara yang sama.