TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini memimpin rapat kabinet paripurna terakhir mengenai nota keuangan dan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2019. Nota keuangan ini akan Jokowi sampaikan dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 16 Agustus 2018 di Kompleks Parlemen.
Baca: Strategi Jokowi Antisipasi Ancaman Perang Dagang AS
Jokowi mengatakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas pemerintah untuk tahun depan. "Kembali lagi saya ingin menegaskan bahwa prioritas pengembangan sumber daya manusia menjadi tekanan dan perhatian dari setiap kementerian dan lembaga yang ada," katanya saat memberi pengantar rapat di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 7 Agustus 2018.
Ke depan, Jokowi berharap, kementerian dan lembaga fokus pada pendidikan vokasi, kemitraan dengan industri, serta peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia. "Dan di kementerian lain, kalau ada hal yang berkaitan dengan pembangunan pengembangan sumber daya manusia, segera dimasukkan," ujarnya.
Baca: Minta Impor Disetop, Jokowi: Saya Gak Main-main
Keputusan pemerintah untuk fokus terhadap pengembangan SDM pada 2019 sudah diputuskan dalam rapat kabinet paripurna, 12 Februari lalu. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan ada lima prioritas nasional di dalam rencana kerja pemerintah 2019. Hal itu mulai pembangunan manusia hingga stabilitas keamanan sosial dan pengamanan pemilihan umum.
Bambang menjelaskan, dalam RKP 2019 ini, Jokowi meminta peningkatan pelayanan dasar terhadap warga, pemberantasan kemiskinan, serta pengurangan ketimpangan sosial. "Dan tadi ada arahan presiden untuk kita lebih (fokus) pada masalah gizi buruk dan (balita) stunting, ini menjadi prioritas nasional dan fokus pembangunan manusia," katanya saat itu.
Mantan menteri keuangan ini menuturkan fokus kedua pemerintah adalah mengurangi kesenjangan antarwilayah. Pemerintah bakal fokus pada perbaikan infrastruktur yang menunjang konektivitas, seperti mengefektifkan tol laut. "Sehingga bisa mengurangi biaya logistik dan juga," tuturnya.
Adapun fokus ketiga pemerintah adalah penciptaan nilai tambah di sektor pertanian, manufaktur, dan sektor jasa. Pemerintah menargetkan pertumbuhan manufaktur di atas 5 persen dan mengoptimalkan industri pariwisata sehingga mampu menjadi penyumbang devisa. Selain itu, pemerintah ingin kualitas tenaga kerja di Indonesia meningkat, tidak hanya lewat pendidikan vokasi dan pelatihan.
Fokus keempat pemerintah di RKP 2019, kata Bambang, terkait dengan ketahanan pangan, energi, air, dan kelestarian lingkungan. Pemerintah bakal menjaga sumber daya air dan memastikan ketahanan energi melalui energi baru dan terbarukan.
Sedangkan fokus terakhir terkait dengan keamanan nasional serta pengamanan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2019. "Jadi itu lima prioritas nasional yang dibahas dan sesuai arahan Presiden. Tahun 2019 adalah tahun terakhir, dan kami akan fokus agar pertumbuhan ekonomi yang berbasis investasi ekspor dan perbaikan konsumsi rumah tangga bisa terwujud," ucap Jokowi.