TEMPO.CO, Jakarta - Pasca gempa Lombok, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan memastikan tak ada perubahan rencana pertemuan tahunan IMF-World Bank Oktober mendatang. Hal ini menanggapi terjadinya gempa dengan kekuatan 7.0 Skala Richter yang tadi malam mengguncang kawasan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca: Gempa Lombok, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Siapkan Dana Bantuan
"Enggak ada perubahan, kita masih tetap seperti itu," ujar Luhut Pandjaitan di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Termasuk, kata Menteri Luhut, soal lokasi pelaksanaan gelaran akbar itu. Ia belum berencana memindahkan lokasi pelaksanaan hajatan dari Nusa Dua, Bali.
Baca: Rupiah Jeblok, Luhut: RI Lebih Baik Ketimbang 3 Negara Ini
Kepastian hal itu, menurut Luhut, sudah berdasarkan sejumlah kajian, salah satunya dengan hasil diskusinya dengan ahli vulkanologi. "Tadi saya tanya Profesor Surono (ahli vulkonologi) gempa ini sampai sekarang tidak ada kaitannya (pada pelaksanaan), tidak ada dampaknya kepada Gunung Agung," ujar Luhut.
Hingga saat ini, kata Luhut Pandjaitan, negara-negara peserta pertemuan itu juga belum merespons bencana gempa tersebut. Oleh karena itu, ia menegaskan acara akan tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad, 5 Agustus, 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garis bujur 116.48 BT.
Adapun pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung yang rencananya dihadiri sekitar 17 ribu delegasi dari 189 negara. Selain dihadiri sejumlah kepala negara, pertemuan akbar itu juga dihadiri para menteri keuangan atau menteri ekonomi, gubernur bank sentral masing-masing negara, serta sejumlah pelaku ekonomi dan keuangan dunia lainnya.
Luhut mengatakan persiapan pertemuan tahunan IMF - World Bank sudah mencapai 85 persen. Persiapan tersebut kata Luhut, meliputi tempat, keamanan, Garuda Wisnu Kencana dan transportasi.
Sementara itu 15 persen sisanya hanya tinggal pelaksanaan pertemuan IMF World Bank. "Dari semua hampir selesai. Yang tadi itu, apron di Bandara Ngurah Rai baru selesai di September awal. Saya kira bukan masalah lagi," ujar Luhut Pandjaitan.