TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS merilis pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2018. Kali ini pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 5,27 persen.
Baca: BPS Segera Rilis Data E-Commerce Indonesia
Kepala BPS Suhariyanto menuturkan pertumbuhan tersebut didukung seluruh lapangan usaha. "Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya sebesar 9,22 persen," ujarnya di kantor BPS, Senin, 6 Agustus 2018.
Selanjutnya, Suhariyanto mengatakan kontribusi pertumbuhan tersebut disusul jasa perusahaan 8,39 persen dan transportasi pergudangan 8,59 persen.
Suhariyanto berujar, jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2018, industri pengolahan tumbuh 0,84 persen. Kemudian perdagangan besar eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor tumbuh 0,69 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan 0,64 persen; konstruksi 0,55 persen; serta transportasi pergudangan 0,35 persen.
Dari sisi pengeluaran, kata Suhariyanto, pertumbuhan ekonomi triwulan kedua 2018 terhadap tahun sebelumnya terjadi pada semua komponen. "Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PK-LNPRT 8,71 persen," ucapnya.
Jika dibanding pertumbuhan ekonomi semester pertama 2018 dengan tahun sebelumnya, Suhariyanto melanjutkan, terjadi penguatan. Kemudian pertumbuhan tertinggi dicapai komponen PK-LNPRT mencapai 8,40 persen.
Secara spasial, BPS mencatat struktur perekonomian Indonesia masih didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa, yang berkontribusi 58,61 persen terhadap produk domestik bruto. Kemudian disusul Pulau Sumatera 21,54 persen.
Baca juga: BPS: Kunjungan Wisatawan Asing Naik 15,21 Persen pada Juni 2018
Selanjutnya Pulau Kalimantan 8,05 persen, Pulau Sulawesi 6,20 persen, dan pulau lain di bagian timur 5,60 persen. "Laju pertumbuhan di Maluku dan Papua tertinggi jika dibanding tahun sebelumnya 18,18 persen," tutur Suhariyanto.