TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan semua pihak untuk menangani bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat secara cepat. Ia berujar pemerintah sudah menyiapkan dana untuk dikucurkan ke lokasi bencana.
Baca: Jokowi Minta Menterinya Serius: Negara Ini Sedang Butuh Dolar
"Pemerintah nyiapin dana dari pusat. Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sudah diperintahkan untuk nyiapin dana," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018. Ia enggan menyebut besaran dana bantuan bencana itu. "Ya, nanti. Saya kira Bu Sri Mulyani masih menghitung," ucapnya.
Gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada Ahad, 5 Agustus, pukul 18.46. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa berada di kedalaman 15 kilometer dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8,73 LS dan garis bujur 116,48 BT.
Baca: Strategi Jokowi Antisipasi Ancaman Perang Dagang AS
Lebih jauh, Luhut mengatakan bencana itu menjadi fokus pemerintah. Ia berujar segala fasilitas yang mengalami kerusakan segera diperbaiki. Apalagi Lombok termasuk kawasan pariwisata utama Indonesia. "Ini berkaitan ke kita juga, masalah turis juga," tuturnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal akibat gempa Lombok bertambah menjadi 91 orang. "Jumlah korban meninggal menjadi 91 orang, 209 luka-luka, ribuan rumah rusak, dan puluh ribuan mengungsi. Ini data sementara, kemungkinan bisa bertambah karena pendataan masih dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Sutopo menambahkan, korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan yang roboh akibat gempa. Namun ada pula yang meninggal setelah terjatuh dan mengalami stroke saat berlari menyelamatkan diri ketika gempa.
Adapun korban meninggal segera dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi dan akan mendapat santunan Rp 15 juta dari Kementerian Sosial, sedangkan yang terluka segera dirawat di rumah sakit dan mendapat santunan Rp 2,5 juta. Menurut Sutopo, hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan mengingat belum semua wilayah terdampak gempa Lombok terjangkau tim gabungan SAR.
Simak berita menarik lain terkait dengan Jokowi hanya di Tempo.co.