TEMPO.CO, Jakarta - Senior Analis CSA Research Reza Priyambada memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih berpotensi melemah pada perdagangan awal pekan, Senin, 6 Agustus 2018. Apalagi, kata dia, sentimen yang bakal mendorong penguatan masih minim.
Baca: OJK Jelaskan Penyebab Pelemahan IHSG di Triwulan II 2018
"Masih minimnya sentimen positif, terutama dari rupiah yang kembali melemah dapat kembali membuka peluang pelemahan IHSG," kata Reza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.
Sebelumnya IHSG terpantau melemah sebanyak 0,07 persen ke level 6.007,538 pada perdagangan akhir pekan Jumat, 3 Agustus 2018. Sedangkan asing mencatatkan nett sell sebanyak Rp 176,22 miliar.
Baca: Secara Teknikal, IHSG Diprediksi Melaju pada Pekan Depan
Dari luar, sentimen negatif IHSG pada pekan kemarin didorong oleh masih melemahnya laju bursa saham Asia. Karena masih adanya kekhawatiran tidak tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Cina.
Menurut Reza, masih minimnya sentimen positif apalagi setelah rilis kinerja emiten telah lewat juga diprediksi bakal mempengaruhi pergerakan IHSG. Selain itu, kembali meningkatnya aksi jual dari pelaku pasar yang menyebabkan terjadinya aksi ambil untung juga memberi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. "Tetap waspada terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah, terutama jika aksi profit taking kembali ada," katanya.
Reza memperkirakan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas level support pada rentang 5.976-5.989. Sedangkan level resisten diharapkan dapat menyentuh pada kisaran 6.015-6.024. Adapun, saham yang bakal menarik pada perdagangan hari ini adalah TCPI, GGRM, CARS, ITMG dan TPIA.