TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mendukung pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah di Sumatera. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan dukungan tersebut dilakukan dengan mendorong regional Sumatera sebagai Islamic Economic Hub.
Baca: Di Pertemuan IDB, Sri Mulyani: Keuangan Islam Tetap Menjanjikan
"Hal itu sejalan dengan posisi wilayah Sumatera yang merupakan pintu gerbang perdagangan nusantara dengan negara lain, sehingga dapat mendukung upaya pengembangan ekonomi, khususnya ekonomi berbasis syariah," kata Rosmaya dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Agustus 2018.
Rosmaya mengatakan ekonomi syariah dan keuangan syariah mempunyai potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru maupun memperbaiki struktur neraca transaksi berjalan. Rosmaya menyampaikan hal itu dalam pembukaan FESyar Regional Sumatera 2018 dengan tema Mendorong Regional Sumatera sebagai Islamic Economic Hub melalui Implementasi Business Linkage di Bandar Lampung.
Rosmaya mengatakan pengembangan ekonomi syariah harus bersifat komprehensif dan end to end. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Bank Indonesia merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang membutuhkan kolaborasi kuat dengan berbagai otoritas terkait.
"Pertama, pilar pemberdayaan ekonomi syariah, menitikberatkan pada pengembangan sektor usaha syariah dengan penguatan halal value chain," kata Rosmaya.
Program itu dilaksanakan pada empat sektor unggulan, yaitu sektor industri makanan halal dan halal fashion, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor renewable energy. Kedua, pilar pendalaman pasar keuangan syariah yang merefleksikan upaya peningkatan manajemen likuiditas dan pembiayaan syariah.
Ketiga, pilar riset, asesmen, dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah dilakukan melalui berbagai bentuk program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
Kegiatan FESyar Regional Sumatera 2018 menjadi salah satu langkah implementasi tiga pilar strategi utama pengembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah.
Kegiatan FESyar mengakomodasi kontribusi nyata pihak-pihak yang terlibat di dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik pesantren, UMKM maupun lembaga terkait untuk mendukung sektor industri halal. Acara tersebut juga mengangkat kegiatan sosialisasi dan edukasi serta optimalisasi Islamic Social Finance melalui penyelenggaraan seminar.