TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjanjikan penghematan devisa sebesar US$ 4 miliar per tahun dari pengelolaan Blok Rokan, Riau. Penghematan ini dapat dilakukan karena pengelolaan blok migas itu akan meningkatkan produksi hulu perseroan secara signifikan.
Baca: Rini Soemarno Yakin Proposal Pertamina di Blok Rokan Kompetitif
"Sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar US$ 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang," ujar Nicke seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.
Pertamina, kata Nicke, menyambut baik keputusan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada perusahaan pelat merah itu. Keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.
Baca: Chevron Andalkan Teknologi Injeksi untuk Kelola Sumur Minyak
Selain mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina, Nicke menyebutkan pihaknya siap mengoptimalkan pengelolaan blok migas tersebut. "Kami yakin mampu bersaing dengan kontrator kontrak kerja sama lainnya," ujarnya.
Keputusan yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian ESDM pada Selasa 31 Juli 2018 ini, menjadi tonggak sejarah penguatan kedaulatan energi negeri, sesuai dengan Nawacita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo. Lebih jauh Nicke menyatakan kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi lebih dari 200 ribu barel minyak per hari tersebut, tidak lepas dari dukungan Pemerintah.
Adapun karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional, di mana akan diolah di dalam negeri yakni di kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan dan lainnya. Guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina.
Sejumlah lapangan migas Pertamina yang sudah menggunakan teknologi EOR itu ada di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP. Tak hanya itu, penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.
Nicke menilai pemerintah sebelumnya telah mempertimbangkan keputusan pengelolaan Blok Rokan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa dan potensi peningkatan deviden bagi negara. "Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa, yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya," ucapnya.
ANTARA