TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menargetkan dalam kurun waktu 2 tahun sungai Citarum menjadi sungai terbersih di Indonesia.
Simak: Kondisi Sungai Citarum yang Ditargetkan Layak Minum
Dia mengatakan dengan kerjasama berbagai elemen bangsa tidak perlu menunggu 7 tahun untuk mengembalikan sungai Citarum menjadi bersih. Dalam upaya ini, perguruan tinggi memiliki peran signifikan dalam upaya membuat Citarum bersih.
"Perguruan tinggi diharapkan mengambil peran yang penting untuk mendukung percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai Citarum," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 31 Juli 2018. Nasir menyampaikan hal tersebut dalam acara Gebyar Edukasi 3R (Reuse, Recycle, Reduce) Kuliah Kerja Nyata Tematik Citarum Harum di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Desa Cilampeni, Kab. Bandung.
Menristekdikti mengingatkan mahasiswa dan akademisi melakukan pendampingan masyarakat melalui KKN Tematik, mengembangkan riset, inovasi, kurikulum, dan teknologi yang punya dampak besar untuk mengubah Sungai Citarum menjadi baik. Dia juga ingin mahasiswa dan akademisi dapat menginspirasi masyarakat sekitar DAS Citarum agar berbudaya hidup bersih, sehat, rapi, dan indah.
Kemenristekdikti telah menyerahkan bantuan dua unit insinerator dan bibit pohon kopi hasil kultur jaringan sebagai bentuk kontribusi dan partisipasi aktif dalam program reboisasi sekaligus memberikan manfaat keekonomian bagi masyarakat setempat sungai Citarum.
Simak: Luhut Minta Penegak Hukum Tindak Tegas Pencemar Sungai Citarum
Dua unit insinerator tersebut didedikasikan untuk menguraikan sampah disektor 8. Kedepan Kemenristekdikti bersama-sama dengan industri dan masyarakat akan mengupayakan untuk memfasilitasi ketersediaan insinerator di beberapa sektor lainnya.